TARAKAN, Teraskaltara.id – Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan Pasukan Merah Nusantara (PMN) melakukan aksi demo di depan Mapolres Sabtu (8/4/2023), sekira pukul 14.00 Wita.
Aksi demo dilakukan terkait adanya dugaan oknum kepolisian yang meminta upeti untuk kegiatan masyarakat.
“Kedatangan kami kesini untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, kami hanya mengiringi keluhan-keluhan masyarakat yang takutnya kita ada oknum-oknum yang melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan makanya kami menengahhi untuk jalannya proses masyarakat ini biar tenang, dan juga damai,” ucap Ketua Umum DPP Pasukan Merah Nusantara, Fery Siswanto.
Fery mengatakan, dalam aksi demo ini, Pasukan Merah Nusantara melayangka 4 tuntutan kepada Kapolres Tarakan yakni, Hentikan segera permintaan upeti dan atau setoran kepada pelaku usaha kecil terutama pedagang barang-barang Tawau.
Kedua, jangan tebang pilih pedagang kecil ditangkap sementara yang besar tidak tersentuh hukum. Ketiga,bila dianggap ilegal maka legalkan! jangan rakyat dibiarkan jadi objek perasan, objek upeti dan objek pemuas kemauan para elit
“Pemerintah harus berterimakasih kepada rakyat yang tidak menuntut terlalu banyak kepada pemerintah untuk memberikan kesempatan kerja pada rakyat yang sejatinya menjadi tanggungjawab pemerintah. Rakyat dengan inisiatif dan kesadarannya sendiri menciptakan peluang dan kesempatan kerja dengan caranya sendiri, kalau dianggap ilegal sekali lagi legalkan,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar penangkapan terhadap pengusaha kayu diusut dengan jelas. Ia menduga semua instansi ikut melakukan penangkapan.
“Aparat penegak hukum mengatakan ilegal sementara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penetapan standarisasi harga kayu pada proyek pemerintah mengacu pada kayu yang dikatakan ilegal tersebut sehingga masyarakat menjadi bingung. Masyarakat sangat membutuhkan kayu untuk pemenuhan kebutuhan papanya dan masyarakat tidak mampu kalau diharuskan membeli kayu dari pabrik yang harga tidak terjangkau, toh pun hanya ada kayu buangan pabrik karena pabrik lebih mengutamakan kepentingan eksport,” ujarnya lagi.
Dari pantauan Tim Teraskaltara, secara umum demo ini berjalan lancar dan damai hingga pada pukul 15.00 Wita, aksi demo kemudian dilanjutkan dengan pembagian takjil kepada masyarakat yang melintas didepan kawasan Polres Tarakan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. (ryf)