Kunker ke Pasar Tenguyun, Wamendag Jerri Sambuaga Cek Harga Bahan Pokok

Img 20240713 wa0028 teraskaltara. Id
Wamendag Jerry Sambuaga saat meninjau harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Tenguyun, Sabtu (13/7/2024).

 

TARAKAN, TerasKaltara.id – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dr. Jerry Sambuaga melakukan kunjungan kerja ke Tarakan dengan mendatangi Pasar Tenguyun Bom Panjang, sekira pukul 11.44 Wita, Sabtu (13/7/2024).

 

Sesampainya di pasar yang berlokasi di Jalan Kesuma Bangsa ini, Wamendag didampingi Penjabat Wali Kota Tarakan, Bustan langsung berbelanja bahan pokok. Mulai dari bawang merah, bawang putih, cabe hingga telor di lapak pedagang.

 

Ia pun memboyong bawang merah seharga Rp35 ribu sebanyak 6 kg, kemudian bawang putih seharga Rp40 ribu per kg sebanyak 5 kg kemudian cabe seharga Rp90 ribu per kg sebanyak 5 kg. Terakhir ia sempat berdiskusi dengan pedagang terkait harga bahan pokok dan sempat membelinya telor kotor seharga Rp56 ribu per piringnya.

 

Salah satu pedagang cabe menuturkan di harga cabe sudah mengalami penurunan setelah beberapa hari sebelumnya sempat naik menjadi Rp120 ribu. Kemudian bawang merah dan bawang putih juga mengalami penurunan berkisar Rp 10 ribu hingga Rp5 ribu dibandingkan jelang Idul Adha lalu.

 

Lain halnya H. Udin pedagang sembako mengungkapkan kenaikan harga biasanya terjadi saat kapal pengangkut sembako dari luar Tarakan terlambat sandar di Pelabuhan Malundung.

 

“Tarakan ini kan kota dengan bentuk pulau ya, jadi hampir semua bahan pokok bergantung dari luar. Harga biasanya naik kalau stok kosong, akibat kapal terlambat sandar di pelabuhan Malundung. Kita pedagang ini mau kasih naik harga malah barang tidak laku. Tapi mau tidak mau, kalau stok sudah tidak ada,” tuturnya.

 

Ia pun berharap pemerintah bisa membantu penyelesaian masalah sandar kapal ini, sehingga harga kebutuhan pokok di Tarakan bisa stabil.

 

Wamendag, Jerry Sambuaga mengatakan terkait keterlambatan sandar kapal yang mengakibatkan naiknya harga di pasaran perlu solusi yang lebih baik.

 

“Kalau harga yang dilihat masyarakat kan itu harga di pedagang. Nah bagaimana sampainya ke pedagang itu, kadang sulit karena mutasi logistik. Harapan kami pemerintah daerah bisa melihat untuk mencari solusi bersama,” tuturnya. (saf)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *