Inflasi Kaltara Oktober 2024 Tetap Terjaga

Dsc02206 1 teraskaltara. Id
Gerakan pangan murah yang menjadi salah satu upaya menekan inflasi di Kalimantan Utara.

TARAKAN, TerasKaltara.id – Inflasi Provinsi Kalimantan Utara pada Oktober 2024 tetap terjaga pada kisaran target 2,5±1 persen. Berdasarkan data BPS, Gabungan 3 kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara pada Oktober 2024 tercatat sebesar 0,17 persen (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,09 persen (mtm).

Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma menuturkan, secara tahunan, inflasi Gabungan 3 kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara tercatat sebesar 2,20 persen (yoy), lebih tinggi dari capaian nasional yang mengalami inflasi sebesar 1,71 persen (yoy).

Inflasi month-to-month Gabungan 3 (tiga) kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara pada Oktober 2024 mayoritas didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau terutama pada komoditas Ikan Bandeng/Ikan Bolu (andil 0,07 persen), Emas Perhiasan (andil 0,04), Kopi Bubuk (andil 0,04 persen), Telur Ayam Ras (andil 0,03 persen) dan Nasi dengan lauk (andil 0,02 persen).

Kenaikan pada komoditas Ikan Bandeng/Ikan Bolu disebabkan oleh peningkatan permintaan, sedangkan kenaikan pada komoditas emas dunia sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia yang terus berlanjut, kemudian kenaikan pada kopi bubuk dikarenakan menurunnya produksi kopi negara Vietnam dan Brazil.

Di sisi lain, inflasi pada bulan laporan tertahan deflasi pada komoditas Cabai Rawit (andil -0,03 persen), Tomat (andil -0,02 persen), Semen (andil -0,02 persen), Bensin (andil -0,02 persen) dan Labu Kuning/Manis (andil -0,02 persen).

“Penurunan harga pada komoditas Cabai Rawit dan Tomat disebabkan oleh melimpahnya stok yang datang dari Sulewesi, kemudian pada komoditas Semen disebabkan oleh oversupply ketersedian semen di tingkat Nasional,” imbuhnya.

Menjaga inflasi berada dalam kisaran target 2024, TPID se-Provinsi Kaltara secara konsisten terus bersinergi dalam pengendalian inflasi. Beberapa strategi berlandaskan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) telah dilaksanakan.

Diantaranya meliputi Rapat koordinasi TPID Provinsi Kalimantan Utara dan Kab./Kota se-Kalimantan Utara dengan Kemendagri membahas perkembangan inflasi secara mingguan, Rapat koordinasi teknis TPID Nunukan,  implementasi program digital farming komoditas cabai dan padi di Bulungan pada 1 – 2 Oktober 2024.

“Kami juga melakukan pendampingan digital farming program Klaster Pangan Cabai di Tarakan pada 4 Oktober 2024. Kemudian, tanam perdana cabai d.r. GNPIP di Tarakan pada 25 Oktober 2024. Serta Rapat Koordinasi TPID Tarakan untuk KAD Daging Sapi, Daging pada 23 dan 31 September lalu,” ungkapnya. (*)

 

Pos terkait