Pemkab Bulungan Persiapkan Kebijakan Baru, MBG Dibebankan ke APBD

Img 20241202 wa0029 teraskaltara. Id
Bupati Bulungan, Syarwani

TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dipastikan akan menyandingkan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan APBD Pemkab Bulungan. Kebijakan ini diambil untuk menyediakan harga bahan pokok di Bulungan yang lebih mahal dari Pulau Jawa.

Bupati Bulungan, Syarwani mengungkapkan sebelumnya dari Pemerintah Pusat menganggarkan Rp10 ribu per porsi. Namun, untuk pemenuhan gizi dalam satu porsi ini sulit direalisasikan lantaran perbedaan harga yang cukup jauh.

“Supaya program MBG ini berjalan baik, untuk merealisasikannya kami akan tambah anggaran makanannya dari dana APBD,” katanya, Senin (2/12/2024).

Soal rencana kebijakan penambahan dari APBD ini juga sudah pernah disampaikan Pj. Bupati Bulungan, Haerumuddin sebelumnya. Sama halnya dengan Syarwani, saat itu Haerumuddin menilai angka yang disiapkan pemerintah pusat tidak bisa direalisasikan di Bulungan.

“Kebijakan untuk memberikan subsidi program MBG di Bulungan ini karena tidak mencukupi Rp10 ribu per porsi. Pasti nanti ada kebijakan baru yang akan kita tinjau. Khususnya terkait pemberian subsidi melalui APBD kita,” katanya, jelasnya.

Rencananya, uji coba MBG di Bulungan ini akan dilaksanakan tahun depan. Namun, realisasi baru bisa dilakukan setelah mengambil beberapa sampel sekolah, untuk melakukan uji coba MBG dengan menu dan harga porsi yang ada.

“Kita belum bisa uji coba langsung di 10 kecamatan. Nanti kita ambil sampel dulu. Untuk titiknya saya belum tahu. Yang jelas kami akan bebankan APBD Bulungan melalui kebijakan baru, kami tetap akan mendukung program pemerintah pusat,” tandasnya.

Meski demikian, pihaknya akan menyesuaikan lagi harga makanan dan menu yang disajikan nanti. Kebijakan baru ini juga akan ditinjau lagi, termasuk mendatangkan makanan dari luar.

“Karena di Bulungan belum ada yang mampu memproduksi makanan dengan jumlah yang banyak. Makanya tentu ada biaya tambahan, terutama dari biaya transportasi. Selain itu harganya juga berbeda,” pungkasnya. (rn)

 

Pos terkait