JAKARTA, TerasKaltara.id – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan pandangannya mengenai kesuksesan K-pop dan peluang yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan industri musik yang dapat diterima di kancah internasional.
Fadli Zon menyampaikan, dalam pertemuannya dengan para Menteri Kebudayaan dari negara-negara G20, seperti Brazil, India, kemudian Jerman, Korea, ia mendapat wawasan mengenai rahasia kesuksesan K-pop yang begitu mendunia.
“Saya tanya bagaimana K-pop bisa maju luar biasa. Salah satunya adalah, meskipun ada campur tangan pemerintah, tapi tidak terlalu besar. Yang lebih besar adalah bagaimana mereka menciptakan iklim yang mendukung,” kata Fadli Zon saat memberikan sambutan pada acara “Ngopi Santai Menteri Kebudayaan Bersama Insan Musik” di Gedung A, Kemendikdasmen dan Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, Fadli menjelaskan bahwa kesuksesan K-pop tidak terlepas dari peran disiplin dan program para pelaku industri tersebut.
K-pop, yang awalnya dikenal di Asia, kini telah mendunia, diterima di Eropa, Amerika, dan berbagai belahan dunia lainnya. Fadli Zon berharap, Indonesia dapat mengikuti jejak tersebut.
“Jadi kita juga suatu hari ingin musik Indonesia tentu saja selain menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tapi juga bisa diterima juga oleh negara-negara lain, yang bahasa Korea bisa didengar dan dinikmati oleh negara-negara, bahkan bukan hanya Asia, tapi juga Eropa dan Amerika. Indonesia yang jumlah penduduknya 280 juta dengan kaya bahasa juga saya kira mempunyai peluang yang sama,” ungkapnya.
Tak sampai di situ, ia juga menekankan pentingnya menciptakan ekosistem musik yang baik untuk mendukung perkembangan industri ini.
Fadli Zon berharap industri musik Indonesia suatu hari bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sekaligus dikenal dan diterima secara global.
Adapun, Kementerian Kebudayaan menggelar acara “Ngopi Santai Menteri Kebudayaan Bersama Insan Musik” untuk mendengar keresahan dan masukan para pelaku di industri musik.
Menbud menegaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya hadir untuk menjadi pelayan masyarakat dalam hal kebudayaan, dan sangat terbuka terhadap masukan dari semua pihak, termasuk para musisi, asosiasi musik, serta penyelenggara konser. (Antara)