TARAKAN, TerasKaltara.id- Sebagai tokoh aspirasi Kotamadya Tingkat II Tarakan di Tahun 1997, Drs. H. Mohammad Agang Sindja M.Si mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, bertepatan dengan HUT Kota Tarakan ke 27, Minggu (15/12/2024).
Ditemui di kediamannya, Agang panggilan akrab Mohammad Agang Sindja menuturkan ia bersama sejumlah tokoh lainnya memperjuangkan Tarakan menjadi Kotamadya yang saat itu masih tergabung dalam KNPI Kota Tarakan, dipimpin Effendy Djuprianto mantan Wakil Wali Kota Tarakan.
Sidang pleno penetapan Kotif Tarakan menjadi Kotamadya Tarakan pada 16 September 1997. Pihaknya bersama kelompok organisasi lain turut memperjuangkan dan diwakili 20 orang. 20 orang ini kemudian mengisi daftar hadir saat itu.
“Nah 20 orang ini yang masuk dalam daftar nama mendapatkan penghargaan dalam HUT Kota Tatakan ke 27. Kami ucapkan terima kasih, dengan adanya secarik kertas itu bisa memperlihatkan perjuangan kami,” katanya, Senin (17/12/2024).
Ia berharap setelah perjuangannya hingga Tarakan menjadi Kotamadya, selanjutnya tugas para pemuda di Tarakan untuk bisa turut serta dalam pembangunan kota Paguntaka ini.
“Kalau kami yang 20 orang ini, 10 orang diantaranya sudah meninggal dunia. Sisa saya dan 9 orang lagi saja yang masih dipinjamkan usia. Tapi sudah uzur, pak Pj Wali Kota sudah menyerahkan undangan tapi memang saya saja yang bisa hadir. Jadi saya wakili menerima penghargaan,” ungkapnya.
Namun, ia pastikan penghargaan yang sama akan diserahkan kepada 20 orang tersebut secara bertahap menyesuaikan waktu. Sedangkan yang sudah meninggal dunia akan disampaikan kepada pihak keluarga.
“Perjuangan ini panjang dari Tarakan hanya kecamatan sampai ke Kotif. Ini partisipasi dan kerjasama semua pihak yang ada di kota Paguntaka ketika itu. Karena kami pun masih muda saat itu, jadi menemani yang sudah tua dan termasuk dalam foto dan daftar nama,” tandasnya.
Diakuinya adalagi nama lain yang tidak tersebut dalam daftar nama. Namun pihaknya memiliki bukti dan sudah disampaikan kepada Pemerintah Kota Tarakan agar juga mendapatkan apresiasi.
Diharapkan bisa menjadi motivasi generasi muda di era sekarang untuk berjuang meningkatkan pembangunan di Kota Tarakan maupun Kaltara.
“Waktu itu, kami belajar dari kecamatan, kota dan provinsi yang maju sekitar 30 tahun lalu perjuangan panjang hingga menginginkan Tarakan bisa menjadi daerah yang sejajar dengan kotamadya yang hebat dan luar biasa,” ungkapnya.
Ia sampaikan juga harapannya agar siapapun pemimpinnya bisa menjadikan Tarakan lebih maju dan terbaik dari 500 kota di seluruh Indonesia.
“Saya juga berterimakasih kepada Pj Wali Kota Tarakan yang sudah menghargai perjuangan kami dengan memberikan penghargaan. Dengan peningkatan SDM yang ada saat ini, bisa terlihat dari maju mundurnya suatu bangsa. Misalnya bergerak di bidang mana dia. Harapan kami Tarakan bisa menjadi the best, unggul, excellent dan mendunia,” pungkasnya.
Dilihatnya sumber daya manusia (SDM) saat itu pemuda dan masyarakatnya luar biasa dengan potensi yang ada untuk digerakkan bisa menjadi lebih baik. Hingga NKRI lebih jaya dan maju, khususnya Tarakan.
“Saya berharap ketika nanti di usia 72 tahun bisa melihat tujuan dari kami memperjuangkan Tarakan menjadi Kotamadya. Seperti misalnya dibuatkan monumen untuk mengenang patriotisme dan pengabdian untuk kampung kita ini. Jadi bisa dilihat 500 tahun kedepan oleh anak bangsa di eranya nanti,” harapnya.
Menurutnya masih banyak potensi di Tarakan yang bisa dibangkitkan lagi untuk kesejahteraan masyarakatnya.
Sebagai dosen dan widyaswara, ia sudah melihat kemajuan SDM di Tarakan sudah luar biasa. Kemudian dari sisi pendidikan dengan Universitas Negeri yang ada di Tarakan juga memperlihatkan kemampuan untuk mencetak anak mudanya menjadi SDM unggul.
“Semoga masyarakat dan pemerintah Kota Tarakan maju dan sejahtera. Visi dan misi kita untuk kemajuan bangsa dan negara, dengan kepala daerahnya yang pertama dr. H Jusuf SK saat itu hingga sekarang sudah memperlihatkan kemajuan,” tandasnya.