MALINAU, TerasKaltara.id – Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Malinau Drs. Agustinus, M.AP memaparkan tiga strategi utama Pemerintah Kabupaten Malinau dalam mengentaskan kemiskinan.
Pemaparan disampaikan dalam press release data dan informasi kondisi sosial yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Malinau, Rabu (18/12/2024).
Agustinus menyebut tiga strategi tersebut, pengurangan beban masyarakat, peningkatan pendapatan dan menurunkan kantong kemiskinan.
“Dalam hal pengurangan beban masyarakat, Pemkab Malinau melalui salah satu program inovasinya, Wajib Belajar Malinau Maju,” katanya.
Di program itu, pemerintah menyediakan perlengkapan sekolah gratis bagi semua siswa mulai tingkat PAUD hingga SMA setiap tahunnya.
“Kebijakan ini diterapkan untuk membantu meringankan beban orang tua untuk anak mereka. Jangan sampai anak-anak itu yang seharusnya usia sekolah tidak sekolah gara-gara tidak ada pakaian ataupun perlengkapan sekolah,” ucapnya.
Kemudian Pemkab Malinau juga menyediakan subsidi mulai dari transportasi sungai (speedboat) untuk masyarakat perkotaan, hingga ongkos angkut barang dan orang bagi masyarakat pedalaman dan perbatasan.
Tidak hanya itu, bahkan disediakan fasilitas penerbangan bagi masyarakat yang membutuhkan rujukan layanan kesehatan. Hal ini guna memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
“Selanjutnya dalam hal peningkatan pendapatan masyarakat, Pemkab Malinau telah menggelar berbagai pelatihan untuk masyarakat,” tuturnya.
Melalui pelatihan, diharapkan bisa mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Tujuannya, agar bisa mengurangi angka pengangguran.
“Pelatihannya bukan hanya setelah mereka dilatih selesai. Namun yang diterapkan adalah setelah mereka dilatih mereka harus bisa mengembangkan hasil pelatihannya,” imbuhnya.
Selanjutnya, Pemkab akan memberikan bantuan berupa alat atau modal untuk dikembangkan. Sehingga mampu meningkatkan pendapatan mereka.
Kemudian Pemkab Malinau juga menyediakan rumah layak huni. Kebijakan ini diberlakukan bagi masyarakat yang secara ekonomi memang butuh bantuan.
Tidak hanya itu lanjut Agustinus, Pemkab juga menyediakan pasar murah guna membantu masyakarat. Biasa kegiatan ini dilaksanakan jelang hari besar keagamaan dengan harga bahan pokok di bawah harga pasar.
Selain strategi tadi, Pemkab Malinau juga menjalankan program Desa Sarjana. Program ini memberikan bantuan penuh bagi mahasiswa dari masing-masing desa yang berhasil mengikuti seleksi yang kemudian akan dibiayai secara penuh oleh Pemkab Malinau.
“Hal itu mencakup biaya kuliah, transportasi dan kebutuhan hidup sehari-hari. Jadi mereka diminta untuk fokus belajar selama masa kuliah,” kata Agustinus.
Sejak 2021, program ini telah menjaring hampir 1000 lebih mahasiswa, dengan harapan mereka dapat kembali mengembangkan desanya setelah lulus.
“Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen Pemkab Malinau dalam menekan angka kemiskinan melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)