Pj Wali Kota Tarakan Bersama BI Kaltara Tekan Inflasi Melalui Gerakan Menanam

Fb img 1718351490598 teraskaltara. Id
Pj Wali Kota Tarakan, Bustan menggagas gerakan menanam cabai bersama BI Kaltara di sekitar kantor Pemkot Tarakan sebagai langkah menekan inflasi.

 

TARAKAN, TerasKaltara.id – Masih berkaitan dengan upaya menekan angka inflasi di Tarakan, selain Gerakan Pangan Murah (GPM) juga dilakukan gerakan menanam yang digagas Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, DR. Bustan, SE, M.Si bersinergi dengan Bank Indonesia.

 

“Dari GPM tentu saja ada rentetannya dengan gerakan menanam ini. Dari awal dilantik, saya sudah canangkan dengan mengidentifikasi harga cabai di pasar yang selalu tidak stabil,” ujarnya, usai memimpin pelaksanaan gerakan menanam, Kamis (13/6/2024).

 

Harga cabai yang cenderung tidak stabil hingga di harga Rp60 ribu hingga Rp150 ribu ini membuatnya mencanangkan lahan kosong di sekitar Kantor wali kota untuk dimanfaatkan dengan baik melalui penanaman cabai.

 

“Saya minta Dinas Pertanian berkolaborasi dengan kepala bagian untuk mencoba lahan kosong di sekitar Kantor Wali Kota digunakan untuk menanam cabai,” imbuhnya.

 

Kemudian ditindaklanjuti dengan mengumpulkan bibit cabai hingga program menanam dimulai, terealisasi dengan bantuan 1.000 bibit cabai.

 

“Ada 600 bibit yang ditanam, sisanya diserahkan ke kelompok tani untuk ditanam di lahannya mereka. Nanti akan kami lakukan pengecekan produksi tanaman cabai yang sudah kami berikan,” tandasnya.

 

Ia juga berharap kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial tetapi juga berkelanjutan. Menjadi langkah awal untuk masa depan Tarakan yang lebih baik. Langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga keterjangkauan harga bahan pokok penting, terutama menjelang hari-hari keagamaan nasional.

 

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Seno Indarto yang turut hadir dalam gerakan menanam sebagai langkah menekan inflasi menuturkan melalui program menanam ini juga sekaligus bisa membantu menjaga kestabilan rupiah.

 

“Salah satu tugasnya memang termasuk menjaga inflasi tetap rendah dam stabil. Seperti Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP) dan cabe ini nilai komoditasnya cukup tinggi serta fluktuatif sehingga berpengaruh dengan inflasi,” ujarnya.

 

Cara menekan inflasi termasuk menjaga nilai cabe tetap stabil. Ia pun memberikan GNPIP ini kepada kelompok warga tani mengembangkan bibit cabe sehingga dapat menjadi produsen cabe di Tarakan.

 

Paling tidak mengurangi pasokan di daerah lain untuk masuk Tarakan dan memastikan pasokan di Tarakan tetap ada, sehingga harga tetap stabil.

 

“Sekaligus juga di sisi lain, kami bersinergi dengan Pemkot Tarakan untuk memberikan bantuan. Harapan luasnya masyarakat Tarakan dapat menanam cabe di pekarangan. Jadi petani menanam cabe juga, masyarakat pun menanam cabe sehingga pasokannya tetap terjaga,” tuturnya.

 

Sampai beberapa pekan terakhir, diakuinya harga cabai masih tinggi terutama di saat menjelanh hari besar keagamaan. Selain gerakan menanam ini, disisi lain juga dilakukan GPM sebagai salah satu cara menjaga inflasi tetap rendah.

 

“Dan juga harga cabai tetap stabil. Selain pemanfaatan lahan kosong,” tandasnya.

 

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan hibah sarana produksi pertanian tahun anggaran 2024 oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Pj. Wali Kota kepada perwakilan kelompok tani. (*/saf)

Bacaan Lainnya

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *