TANJUNG SELOR, Teraskaltara.id – Musorprov KONI Kaltara ke-III yang berakhir Sabtu lalu (18/3) menjadikan H. Muhammad Nasir memimpin KONI Kaltara untuk kedua kalinya, masa bakti 2023-2027.
Jalannya musyawarah sendiri sempat lancar pada sidang pleno I dan II. Namun mulai alot saat masuk sidang pleno III yang membahas hasil verifikasi Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP), terkait persyaratan bakal calon ketua KONI.
Sidang sempat diskorsing karena tidak ada kata mufakat. Sebagian besar peserta tetap berpatokkan pada hasil verifikasi TPP. Namun, sebagian lagi menolak dan minta agar kedua bakal calon disahkan menjadi calon. Pimpinan sidang pleno tegas untuk tetap melanjutkan acara dengan berpegang pada mekanisme dan hasil verifikasi TPP.
“Dari pihak H. Najamuddin menginginkan supaya persyaratan ini kita anulir saja, langsung pemilihan, diloloskan dua calon ini. Tapi kami sebagai pimpinan sidang harus menghormati mekanisme organisasi, aturan yang telah ditetapkan. Kalau kami menolak mentah-mentah aturan yang sudah jalan, mencederai,” ujar Pimpinan Sidang Pleno, Syafruddin.
Dijelaskannya, mekanisme pemilihan sebenarnya sudah diawali melalui tahapan penjaringan dan penyaringan yang digelar jauh sebelum musorprov. Ada dua bakal calon yang mendaftar. Yakni H. Muhammad Nasir dan H. Najamuddin.
Hasil verifikasi berkas persyaratan dilaporkan TPP pada sidang pleno disebutkan Muhammad Nasir mendapat dukungan 37 cabor dan 4 KONI Kabupaten. Sedangkan Najamuddin didukung 17 cabor dan 1 KONI, setelah KONI Malinau menarik dukungannya dan beralih mendukung Muhammad Nasir.
Pihaknya sendiri berpegang pada aturan yang ada. Salah satu persyaratan menjadi calon, wajib didukung 15 cabor dan 2 KONI kabupaten kota.
“Kami terima laporan, ternyata hanya satu calon yang memenuhi syarat. Karena calon yang satunya, Najamuddin, didukung 17 cabor tapi cuma didukung 1 KONI. Kalau H.Nasir didukung 37 cabor ditambah 4 KONI kabupaten. Maka berdasarkan persyaratan yang ditentukan PO (peraturan organisasi) otomatis H. Nasir yang dimenangkan,” bebernya.
Sementara itu, H. Muhammad Nasir mengungkapkan, bahwa jalannya Musorprov ke-III penuh dengan dinamika. Namun ia mengajak semua pihak untuk bersatu demi olahraga Kaltara. “Pemilihan ini alot tapi santun, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak,” katanya.
Ia menegaskan, akan merangkul semua pihak di dalam kepengurusan KONI Kaltara ke depan. Termasuk kepada pihak-pihak dari Pengprov Cabor yang tidak mendukungnya di saat pemilihan.
“Kami tidak akan menutup ruang komunikasi dengan siapapun yang sifatnya memajukan olahraga Kaltara. Karena kemenangan ini bukan kemenangan pribadi saya, tapi kemenangan KONI Kaltara semuanya, termasuk para atlet kita,” tegasnya.
Fokus KONI Kaltara saat ini ialah menyiapkan materi atlet yang akan bertanding di Pra-PON. Atlet-atlet berprestasi hasil dari pekan olahraga provinsi (Porprov) Kaltara yang menjadi prioritas dalam perhelatan Pra-PON nanti.
“Dalam waktu dekat kita susun dulu kepengurusan kita untuk persiapan Pra-PON nanti. Untuk Pra-PON tentu dasarnya hasil Porprov kemarin, jadi tinggal kami siapkan saja atlet-atlet kemarin yang beprestasi,” tutupnya. (*)