Pembukaan badan Krayan jalan di lereng puncak Gunung Sekukut (foto:ist)
TANJUNG SELOR, teraskaltara.id—Pembangunan jalan akses perbatasan 1 ruas Malinau – Long Bawan – Long Midang Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan terus dipacu. Dalam waktu dekat, pembukaan badan jalan tersebut akan tuntas. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara, Satker Jalan Perbatasan saat ini sedang memokuskan pekerjaan pada pembukaan badan jalan di kawasan Gunung Selukut.
“Saat ini kami sedang berusaha menembuskan (pembukaan badan jalan) di segmen tersulit Gunung Selukut. Di situ medannya berupa gunung batu. Orang-orang bilang batu Narit. Persisnya di lereng puncak tertinggi,” ungkap Masrur ST, PPK Perbatasan V, Satker Pelaksana Jalan Perbatasan, pada media ini Kamis (13/4).
Dalam 4 bulan terakhir, sambung Masrur, pihaknya berkonsentrasi penuh menggali dan membelah gunun batu tersebut.
“Pekerjaan di sana sekarang sudah mencapai 80 persen. Target kami bulan Mei pembukaan badan jalan di daerah tersebut selesai. Saya tak menyangka ada batu gunung yang tingkat kekerasannya melebihi batu kali. Ini yang membuat pekerjaan memakan waktu lebih lama dari rencana semula selesai bulan Maret lalu,” papar Masrur.
Pembukaan badan jalan di area Gunung Selukut dikerjakan oleh 2 perusahaan dari arah arah Long Bawan (Krayan) dan dari Semamu (Malinau). Penyelesaian jalan di Gunung Selukut menjadi kunci untuk kemudahan dalam mengerjakan pembangunan berikutnya. Gunung Selukut saat ini adalah benteng yang berada di pertengahan Jalan Malinau-Krayan yang keberadaannya masih menutup akses dari dua arah. Menghambat proses mobilisasi kebutuhan penunjang pekerjaan sepertihalnya BBM yang harus dikirim dari Malinau.
Jika seluruh ruas jalan sudah terbuka maka sesuai rencana base line anggaran sampai dengan 2027 diusulkan akan ditingkatkan sepanjang ruas hingga produk aspal dengan skema pendanaan LOAN dan APBN. Tahun 2024 dipastikan akses Malinau – Krayan terbuka dan dapat lebih mudah dilalui kendaraan.
Jika pembukaan badan jalan di lereng puncak Selukut tersebut selesai maka selanjutnya ialah pembenahan hingga jalan tersebut berfungsi secara maksimal.
“Untuk memfungsionalkan secara maksimal, target kami bulan Agustus. Tanggal 17 Agustus sudah berfungsi maksimal,” imbuhnya.
Pembangunan jalan akses perbatasan 1 Malinau-Krayan dibangun dalam 1 dasawarsa terakhir ini. Pembangunan jalan sepanjang 203 KM tersebut memakan waktu dan anggaran yang besar mengingat rute yang dilalui berupa medan dengan tingkat kesulitan yang sangat berat. Melewati hutan, puluhan bukit dan lembah.
Masrur ST menambahkan, selain membangun jalan pemerintah juga harus membangun puluhan jembatan baik skala kecil maupun besar. Salah satu jembatan besar yang baru saja selesai dibangun adalah jembatan Melasu yang melintasi Sungai Mentarang selebar 30 meter lebih. Kemudian jembatan Binuang dan Krayan yang ditargetkan selesai dibangun pada 2024.
Untuk bentangan-bentangan kecil ukuran 15-20 meter yang berada di sepanjang ruas Semamu-Long Bawan sudah tersambungakan dengan jembatan sementara yang dibangun dengan menggunakan kayu-kayu bulat.
“Bentangan-bentangan pendek kami bangun dengan menggunaka kayu. Sementara kuat untuk bertahan hingga 3 tahun,” terang Masrur. Jembatan-jembatan kayu tersebut dibangun agar mobilitas ke sana lebih lancar.
Pembangunan Jalan Malinau-Krayan merupakan salah satu pekerjaan strategis nasional untuk membuka akses ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Krayan. Jalan tersebut juga akan menjadi akses menuju PLTA Mentarang yang sedang dibangun. PLTA Mentarang merupakan proyek strategis nasional yang di bangun di Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau. (wal)