Malinau,Teraskaltara.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malinau mencatat adanya kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Malinau pada tahun 2024 sebesar 0,40 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin di Malinau pada tahun 2023 tercatat sebanyak 5.950 jiwa atau 6,54 persen dari total penduduk. Namun, pada tahun 2024, angka ini meningkat menjadi 6.450 jiwa atau 6,94 persen, bertambah sebanyak 500 jiwa dibandingkan tahun lalu.
“Ada kenaikan sebesar 0,40 persen poin. Dari tahun 2023 dengan persentase penduduk miskin 6,54 persen naik menjadi 6,94 persen di tahun 2024,” ungkap Kepala BPS Malinau, Yanuar Dwi Cristyawan, Rabu (11/12/2024).
BPS Malinau juga mencatat adanya kenaikan Garis Kemiskinan sebesar 5,48 persen. Pada tahun 2023, Garis Kemiskinan tercatat sebesar Rp749.933 per kapita per bulan, kemudian meningkat menjadi Rp791.037 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Meski Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tetap stabil di angka 0,06 persen, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) justru mengalami peningkatan. Pada tahun 2023, indeks ini berada di 0,37 poin dan naik menjadi 0,57 poin di tahun 2024. Peningkatan ini mengindikasikan semakin jauhnya rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan.
“Indeks keparahan kemiskinan nilainya tetap sama yaitu 0,06 persen, namun indeks kedalaman kemiskinan naik dari 0,37 menjadi 0,57 di tahun 2024,” jelas Yanuar .
Secara regional, BPS mencatat adanya penurunan angka kemiskinan di dua kabupaten/kota, yakni Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan. Sebaliknya, tiga kabupaten mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin, yaitu Kabupaten Tana Tidung, Nunukan, dan Malinau.(*)