TERASKALTARA.ID, MALINAU – Warga Kecamatan Sungai Tubu, Kabupaten Malinau, menyiapkan beragam hasil alam dan kerajinan tangan untuk memeriahkan Festival IRAU ke-11 yang digelar awal Oktober 2025.
Kehadiran mereka membawa pesan “kearifan lokal dan tradisi Dayak tetap hidup meskipun di wilayah pedalaman,”.
Pemerintah Kecamatan Sungai Tubu mendorong masyarakat di lima desa agar memanfaatkan potensi alam sebagai produk unggulan festival.
“Kami ingin pengunjung mengenal identitas dan budaya kami melalui kerajinan dan hasil hutan yang ramah lingkungan,” kata Camat Sungai Tubu, Jimmy Sakay, pada Jum’at (26/9).
Produk yang disiapkan meliputi anyaman rotan, tampi bambu, saung berbahan daun hutan, hingga bubuk jahe, kunyit, dan cabai hasil perkebunan lokal.
Sebagian besar masyarakat memang baru mengenal bertani sejak awal 2000-an, namun kreativitas mereka berkembang pesat.
Meski tiga desa memiliki akses transportasi yang sulit, semangat warga tidak surut. Mereka menilai festival ini kesempatan langka memperkenalkan budaya sekaligus meningkatkan ekonomi keluarga.
Festival IRAU bukan sekadar ajang pameran produk, tetapi panggung bagi masyarakat Sungai Tubu menunjukkan jati diri.
“Kami ingin orang tahu, Sungai Tubu punya warisan budaya yang kuat,” pungkasnya.