TERASKALTARA.ID, MALINAU – Upaya membuka kembali akses transportasi sungai di jeram Sungai Bahau, Kecamatan Pujungan, terus dilakukan tim gabungan TNI AD dan Pemerintah Kabupaten Malinau. Hingga Sabtu (20/9/2025), tim berhasil meledakkan satu batu besar yang menghalangi jalur, meski kegiatan sempat terhenti akibat hujan deras.
Kendala transportasi air di jeram Sungai Bahau, Pujungan, Kabupaten Malinau, sementara ditangani tim gabungan TNI AD bersama Tim Teknis Pemkab Malinau.
Aksi peledakan atau blasting tahap pertama telah berhasil dilakukan oleh tim terpadu yang terdiri dari BPBD Malinau, Kodim 0910/Malinau, dan Yonzipur 17/Ananta Dharma.
Jeram terjal tersebut terbentuk akibat longsor pada Mei–Juni 2025 lalu yang menumpuk material batu besar dan tanah di alur sungai.
Kondisi itu menyulitkan jalur long boat yang biasa dimanfaatkan warga untuk perjalanan menuju dan dari Tanjung Selor ke Kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu.
Tim gabungan telah diberangkatkan sejak 13 September 2025. “Blasting diperlukan karena terdapat batu besar yang menghalangi jalur lintasan long boat,” kata Komandan Tim Terpadu sekaligus Danramil Pujungan Kodim 0910/Malinau, Lettu Heri Agus, Sabtu (20/9).
Menurut Heri, tantangan utama adalah kondisi air yang cukup tinggi dan medan yang curam.
“Tim masih bertahan di lokasi, menghadapi cuaca dan medan berat, serta terus melanjutkan operasi hingga seluruh batu berhasil diledakkan,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan dimulai 14 September 2025, ketika tim Yonzipur 17 melakukan peninjauan awal namun terhambat tingginya debit air. Pada 16 September, pengecekan ulang menemukan sepuluh batu besar yang harus diledakkan untuk memulihkan alur sungai.
Sehari kemudian, tim membersihkan area, membangun jembatan darurat, memasang tali pengaman, dan menyiapkan pengeboran batu.
Peledakan pertama berhasil dilakukan pada 18 September 2025 terhadap dua batu besar berukuran tujuh meter dan empat meter. Aksi itu dipimpin Danki Jihandak Yonzipur 17/AD, Lettu Czi Gustav Salettia.
Pada 20 September 2025, tim gabungan yang telah berada di lokasi selama sepekan, terdiri dari Personel Kodim 0910 Malinau, Yonzipur 17/Ananta Dharma, BPBD Kabupaten Malinau, dan masyarakat Bahau Hulu, kembali melakukan peledakan untuk membuka jalur jeram baru.
Satu batu besar kembali berhasil diledakkan sebelum hujan deras memaksa penghentian sementara kegiatan.
Pemkab Malinau menegaskan operasi blasting akan dilanjutkan hingga seluruh batu penghalang jalur transportasi sungai teratasi.
Warga diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan petugas selama proses penanganan berlangsung.