TERASKALTARA.ID, BULUNGAN – Pemerintah Kabupaten Bulungan terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai sektor pembangunan.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si, dalam upacara syukuran Hari Jadi Kabupaten Bulungan dan Tanjung Selor, yang digelar di Lapangan Kebun Raya Bunda Hayati, Senin (13/10/2025).
Dengan mengusung tema “Bulungan Berdaulat, Unggul dan Berkelanjutan”, Bupati Syarwani menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak hanya berfokus pada penurunan kemiskinan, pengembangan UMKM, dan pertanian, tetapi juga pada sektor infrastruktur, konektivitas digital, hingga pelayanan publik.
Dalam laporannya, Bupati menyampaikan bahwa panjang jalan di Kabupaten Bulungan terus bertambah dari 951,8 kilometer pada tahun 2020 menjadi 1.072,3 kilometer di tahun 2024. Jumlah jembatan juga meningkat dari 143 unit menjadi 158 unit pada periode yang sama.
Sementara itu, kondisi jalan rusak berat berhasil ditekan dari 429 kilometer menjadi 353 kilometer, dengan penambahan jalan mantap sepanjang 56 kilometer yang akan direalisasikan tahun 2025.
Untuk memperkuat layanan digital di pelosok, Pemkab Bulungan mengaktifkan 28 perangkat internet Starlink yang tersebar di kawasan pedesaan, puskesmas, dan sekolah. Langkah ini menjadi bagian dari program Desa Pintar Desa Digital, yang diharapkan mendorong pemerataan akses informasi dan teknologi.
Di sektor transportasi, Pemkab menambah jalur baru Damri dari Tanjung Selor ke Desa Long Tungu, serta dari Desa Mangkupadi menuju Tanjung Selor. Dalam waktu dekat, dua rute tambahan akan dibuka yakni Peso–Tanjung Selor dan SP 7–Tanjung Selor, demi memperluas mobilitas masyarakat dengan tarif terjangkau.
“Ini untuk memberi akses kemudahan transportasi kepada masyarakat dengan biaya yang lebih murah,” ujar Bupati Syarwani.
Pada kesempatan itu, Bupati juga memberikan apresiasi kepada Masyarakat Hukum Adat Punan Batu Benau Sajau yang meraih Penghargaan Kalpataru 2024 dari Pemerintah Pusat.
Penghargaan ini diberikan atas komitmen masyarakat adat dalam menjaga kelestarian hutan adat di sepanjang hulu Sungai Sajau dan Gunung Benau.
Pemkab Bulungan sendiri telah menetapkan kebijakan perlindungan terhadap masyarakat hukum adat melalui SK Bupati 2023 untuk Punan Batu, dan pada tahun 2025 menerbitkan SK Nomor 100.3.3.2/400 Tahun 2025 untuk Masyarakat Hukum Adat Punan Tugung.
Bupati Syarwani juga menyinggung pengembangan kawasan Integrated Area Development (IAD) Lanskap Kayan, yang resmi ditandatangani pada Desember 2023 dan menjadi wilayah kesembilan di Indonesia.
Program ini sejalan dengan Perpres Nomor 28 Tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.
Dengan luas sekitar 568.182 hektare di 18 desa, kawasan IAD Lanskap Kayan menjadi contoh sinergi pembangunan berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan mitra strategis.
“Semangat kita adalah Tenguyun Hutanku, menjaga dan memanfaatkan hutan tanpa meninggalkan kearifan lokal,” tegas Bupati.
Selain infrastruktur dan lingkungan, Pemkab Bulungan juga menaruh perhatian pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Berbagai strategi percepatan penurunan stunting telah dijalankan, mulai dari rembuk stunting di tingkat kecamatan, penguatan Posyandu, hingga pelatihan kader kesehatan.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Bulungan turun drastis dari 22,9 persen (2021) menjadi 15,9 persen (2024) atau turun lebih dari 7 poin persentase dalam empat tahun.
“Kita harus pastikan setiap anak tumbuh sehat dan bebas stunting. Ini bukan sekadar capaian angka, tapi investasi masa depan,” tegas Syarwani.
Salah satu ikon pembangunan baru yang menjadi kebanggaan Bulungan adalah Kebun Raya Bunda Hayati. Sejak 2023, kawasan ini telah dikembangkan bekerja sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Saat ini sekitar 30 hektare dari total 86 hektare lahan telah dikelola sesuai masterplan sebagai pusat riset, konservasi, dan edukasi lingkungan.(Tk12).
