NUNUKAN, TerasKaltara.id – Komisi II DPRD Nunukan melakukan pertemuan dengan Direktur Pembenihan/budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Nono Hartanto di Jakarta, membahas berbagai isu strategis terkait pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan, Jumat (1/11/2024).
Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam menuturkan ada sejumlah poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, diantaranya peningkatan mutu dan kualitas rumput laut.
“Kami melakukan konsultasi langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan kualitas rumput laut Indonesia, agar mampu bersaing di pasar internasional,” katanya, Selasa (5/11/2024).
Kemudian pengelolaan sampah budidaya terutama sampah plastik. Pihaknya mengidentifikasi tantangan dalam menangani limbah budidaya, khususnya sampah plastik, serta upaya-upaya konkret untuk mengelola sampah ini demi kelestarian lingkungan.
Menurutnya, hal ini juga selaras dengan program Bulan Cinta Laut yang diinisiasi KKP sebagai upaya melindungi laut dari sampah.
“Kalau untuk penyediaan Bantuan Fasilitas Budidaya, memang dari diskusi mengenai dukungan fasilitas bagi petani seperti lantai jemur, bertujuan untuk memperbaiki proses produksi dan meningkatkan efisiensi budidaya rumput laut,” ujarnya.
Selanjutnya, terkait stabilitas harga rumput laut kami soroti pentingnya menjaga stabilitas harga di pasaran. Sehingga para petani dapat memperoleh penghasilan yang layak serta meminimalisasi dampak fluktuasi harga.
Ketersediaan benih rumput laut yang berkualitas juga dianggap penting. Mendukung hal ini, sudah juga diupayakan untuk menyediakan benih rumput laut berkualitas. Hal ini juga menjadi pembahasan guna mendukung pertumbuhan produksi yang berkelanjutan.
“Sedangkan untuk potensi kehadiran investor dalam sektor rumput laut, kami membahas peluang untuk menarik investor guna mendukung perkembangan industri rumput laut. Diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan,” tuturnya.
Selain itu, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten juga berperan aktif dengan membuat grand design atau program kerja yang terstruktur untuk mendukung budidaya dan pengelolaan rumput laut di daerah. Hal ini dilakukan tentuk agar tercipta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurutnya, pertemuan ini menjadi langkah awal perkuat kolaborasi antara DPRD sebagai legislatif, pemerintah sebagai eksekutif dan para pelaku budidaya rumput laut.
“Kami terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor ini bersama Komisi II. Guna menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri rumput laut di Kabupaten Nunukan,” tandasnya. (*)