Di Balik Launching MBG Malinau: Tantangan Koordinasi, Konsistensi Mitra dan Harapan untuk Gizi Pelajar

Distribusi hidangan MBG tiba di sekolah, dibawa langsung oleh para siswa ke ruang makan.
Distribusi hidangan MBG tiba di sekolah, dibawa langsung oleh para siswa ke ruang makan. (Foto: Ag).

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Launching Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 2 Malinau Kota, Senin (24/11), tidak hanya menjadi seremoni pembagian makanan bagi siswa.

Di balik acara tersebut, Sekda Malinau Ernes Silvanus menyampaikan sejumlah catatan penting terkait pola kerja, koordinasi, dan konsistensi para pelaksana program.

Dalam peluncuran yang digelar bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Malinau tersebut, Ernes yang juga menjabat Ketua Satgas MBG menyebut Muhammadiyah sebagai mitra yang dinilai paling aktif menjaga komunikasi dengan pemerintah daerah.

Ia menggarisbawahi bahwa tidak semua rekanan yang memiliki MoU dengan pihak BGN menunjukkan kedisiplinan serupa.

“Dari beberapa rekanan yang mendapat MoU, hanya Muhammadiyah yang rutin berkoordinasi. Ini patut diapresiasi,” kata Ernes, Kamis (27/11/2025).

Namun apresiasi tersebut dibarengi peringatan. Ia menekankan bahwa keberlanjutan program MBG hanya bisa dijaga bila koordinasi dan evaluasi dilakukan secara konsisten.

Ernes mencontohkan sejumlah program sebelumnya yang sempat berjalan, tetapi akhirnya berhenti karena lemahnya pengawasan.

Ia meminta pimpinan SPPG Muhammadiyah, pihak sekolah, guru, hingga siswa aktif melaporkan setiap hambatan di lapangan.

Menurutnya, setiap masalah harus dikomunikasikan dahulu, bukan langsung diunggah ke media sosial yang berpotensi memicu salah paham.

“Kalau terjadi kekeliruan, tolong komunikasikan. Jangan langsung diposting. Bisa jadi itu di luar kendali,” ujarnya.

Sekda juga menegaskan bahwa pelaksanaan MBG harus diawasi lebih ketat mengingat program ini melayani ratusan siswa setiap hari.

Ia meminta OPD terkait menugaskan staf untuk monitoring dan pengendalian rutin di titik-titik layanan.

Selain soal teknis pelaksanaan, Ernes menyinggung dimensi ekonomi dari program MBG.

Ia berharap kebutuhan pangan seperti beras, sayur, buah, dan daging dapat dipenuhi oleh petani lokal agar manfaat program tidak hanya dirasakan siswa, tetapi juga masyarakat produsen pangan di Malinau.

“Atas nama pemerintah daerah, kami sangat mengapresiasi program Presiden ini. Ini investasi jangka panjang, hasilnya akan kita lihat pada 2045,” pungkasnya.(Tk12).

Pos terkait