Dikunjungi Bupati, Lansia Beranak 11 di Malinau Dapat Harapan Baru Setelah Bertahun Sakit Menahun

Hari ini menjadi momen tak terlupakan bagi keluarga Badarudin, seorang lansia berusia 60 tahun yang tinggal di RT 5, Desa Malinau Kota, Kalimantan Utara, Kamis (5/6/2025).

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Hari ini menjadi momen tak terlupakan bagi keluarga Badarudin, seorang lansia berusia 60 tahun yang tinggal di RT 5, Desa Malinau Kota, Kalimantan Utara, Kamis (5/6/2025).

Kediaman kecil Badarudin secara mengejutkan dikunjungi oleh Bupati Malinau, Wempi W Mawa — yang ternyata merupakan teman masa kecilnya semasa duduk di bangku sekolah dasar.

Kunjungan ini tidak direncanakan. Saat itu, Bupati Wempi tengah memimpin aksi bersih-bersih lingkungan dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di sekitar Sungai Sebamban. Di tengah kegiatan, ia mendapat kabar bahwa tak jauh dari lokasi, seorang lansia dengan 11 anak tengah menderita sakit menahun.

Tanpa protokoler panjang, Wempi menyambangi rumah Badar. Ia duduk bersila di lantai, berdialog dengan Badar yang tampak berusaha menopang tubuhnya. Salah satu putri Badar yang masih kecil duduk di pangkuan Wempi, menyaksikan percakapan penuh nostalgia.

Dia ini nakal waktu sekolah, tapi hatinya baik,” ucap Badar mengenang masa kecil mereka, disambut tawa hangat.

Meski sedang menghadapi banyak persoalan hidup, Badar tidak mengeluh atau meminta bantuan. Ia bercerita tentang sakit yang dideritanya, yang membuatnya tak lagi bisa bekerja dan membuat salah satu anaknya yang berusia 14 tahun harus putus sekolah.

Mendengar kisah itu, Wempi segera mengirim pesan kepada sejumlah pihak. Tak lama, seorang dokter dan tenaga kesehatan tiba dengan peralatan medis. Pemeriksaan langsung dilakukan.

Bapak tadi keluhannya di lambung, asam lambung tinggi, nyeri pundak dan pinggul, serta penyerapan nutrisi yang buruk,” jelas dr. Hasan Chamran Baiquni setelah melakukan pemeriksaan.

Bupati Wempi kemudian meminta Dinas Pendidikan untuk mencari solusi atas kondisi anak Badar yang putus sekolah. Setelah ditinjau, anak tersebut memungkinkan untuk kembali belajar melalui jalur pendidikan kesetaraan.

Selain itu, Pemkab Malinau melalui Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan akan menyalurkan bantuan dan program pemberdayaan bagi keluarga Badar. Termasuk istri Badar yang kini menjadi tulang punggung keluarga.

Selama hampir dua setengah jam, Bupati Wempi menyusun berbagai langkah konkret untuk membantu. Sebelum berpamitan, ia memberi pesan hangat ,Yang penting Badar sembuh dulu. Urus kesehatan dulu. Nanti kita carikan jalannya untuk yang lain. Sehat itu yang paling utama.”

Di akhir kunjungan, keluarga Badar menerima bantuan medis, rencana pendidikan bagi anak, dan program pemberdayaan untuk sang istri. Bagi Badarudin, dua jam bersama sahabat masa kecilnya itu terasa seperti pintu harapan yang terbuka lebar. (tk01)

Pos terkait