TERASKALTARA.ID, MALINAU – Peringatan HUT Kabupaten Malinau dan Festival IRAU 2025 dinilai menjadi salah satu penyelenggaraan terbesar dalam satu dekade terakhir.
Namun di balik kemeriahan panggung budaya, acara ini juga mencatat sejumlah dinamika penting mulai dari polemik rencana pembatalan, capaian ekonomi yang melonjak drastis, hingga rencana penyelenggaraan yang sudah disiapkan untuk tahun 2026.
Dalam Apel Gabungan Korpri, Senin (17/11/2025), Sekretaris Daerah Malinau Dr. Ernes Silvanus memaparkan fakta-fakta yang selama ini tidak banyak tersorot publik.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan IRAU bukan terjadi begitu saja, melainkan melalui proses yang sempat menghadapi tekanan besar di tahap awal.
Polemik di Balik Layar: Sempat Muncul Wacana Pembatalan
Sekda Ernes mengungkapkan bahwa menjelang pelaksanaan, muncul keraguan internal maupun eksternal soal apakah IRAU 2025 layak dilanjutkan.
Situasi ekonomi nasional yang sedang menurun serta kekhawatiran soal kesiapan teknis membuat sebagian pihak mendorong opsi pembatalan.
“Tekanan itu nyata,” ungkap Sekda.
Setelah melalui diskusi dengan banyak pihak termasuk DPRD, paguyuban, etnis, dan unsur masyarakat, pemerintah akhirnya memutuskan tetap melanjutkan festival.
Keputusan tersebut terbukti tepat berdasarkan catatan resmi yang muncul setelah acara selesai.
Ekonomi Melesat: Perputaran Uang Capai Rp108 Miliar
Dalam data BPS Malinau menunjukkan bahwa IRAU 2025 menghasilkan Rp108 miliar perputaran ekonomi, jauh melampaui realisasi 2023 yang berada di angka Rp44 miliar.
Seluruh perputaran itu disebut langsung masuk ke masyarakat, terutama sektor-sektor berikut:
• pelaku UMKM
• pedagang musiman
• hotel dan penginapan
• kuliner dan jasa transportasi
• penyedia jasa event dan kreatif
“Ini yang disebut sektor riil jalan. Dampaknya langsung dirasakan masyarakat secara luas,” kata Sekda.
Sorotan Media Nasional: Malinau Makin Diperhatikan
Kesuksesan penyelenggaraan tahun ini juga menarik perhatian sejumlah media nasional. Tempo, Kompas TV, TV One, iNews hingga beberapa media digital nasional dikabarkan menghubungi Pemda Malinau untuk liputan lanjutan perkembangan Malinau.
Fenomena ini dinilai sebagai indikasi bahwa IRAU kini menjadi salah satu event kebudayaan daerah yang diperhitungkan di level nasional.
Rencana 2026: Format Baru, Durasi Lebih Singkat
Sekda Ernes memastikan bahwa IRAU tetap dilaksanakan pada 2026, namun dengan pola baru.
Durasi akan disesuaikan menjadi 7 hari, yaitu 20–26 Oktober 2026 mendatang, sebagai bagian dari konsolidasi menuju penyelenggaraan besar yang direncanakan kembali pada tahun 2027.
Penyesuaian ini bertujuan menjaga kualitas acara sekaligus mengatur beban anggaran agar tetap stabil di tengah situasi fiskal nasional yang mengalami penurunan.(Tk12).




