Folk Carnival Benuanta Fest 2K25, Panggung Keberagaman yang Mempererat Persatuan Kaltara

Momen pembukaan Folk Carnival Benuanta Fest 2K25, saat Gubernur Zainal A. Paliwang melepas peserta karnaval yang menampilkan keragaman budaya Bumi Benuanta.
Momen pembukaan Folk Carnival Benuanta Fest 2K25, saat Gubernur Zainal A. Paliwang melepas peserta karnaval yang menampilkan keragaman budaya Bumi Benuanta.

TERASKALTARA.ID, TANJUNG SELOR – Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Soedirman, Sabtu (1/11/2025) malam, menyaksikan kemeriahan Folk Carnival Benuanta Fest 2K25.

Parade budaya ini menjadi simbol nyata persatuan masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) yang hidup dalam keberagaman.

Karnaval budaya yang menandai perayaan hari jadi ke-13 Provinsi Kaltara ini diikuti oleh pelajar, seniman, tokoh masyarakat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta peserta dengan kendaraan hias yang memamerkan identitas khas daerah.

Gemerlap warna, irama musik tradisional, dan kostum etnik memikat ribuan mata yang memenuhi pusat kota Tanjung Selor.

Dalam suasana penuh semangat itu, Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, secara resmi membuka kegiatan dan menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi.

“Folk Carnival ini bukan sekadar pawai, tetapi manifestasi visual dari kekayaan budaya Kaltara. Ini adalah narasi bergerak tentang siapa kita masyarakat yang hidup berdampingan dalam harmoni,” ujar Gubernur Zainal dalam sambutannya.

Ia menegaskan, keberagaman etnis seperti Bulungan, Tidung, Dayak, Banjar, dan suku lainnya adalah fondasi kebersamaan yang membuat Kaltara kuat. Melalui pawai budaya ini, dunia dapat melihat wajah sejati Bumi Benuanta: berbeda namun bersatu, beragam namun saling melengkapi.

Selain bernilai kultural, Gubernur menyebut kegiatan ini memiliki dampak strategis terhadap sektor ekonomi dan pariwisata daerah.

Folk Carnival Benuanta Fest, katanya, harus menjadi magnet wisata baru yang mampu menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Karnaval ini bukan hanya tentang budaya, tapi juga peluang ekonomi. Dari sini kita bisa memajukan UMKM, menggerakkan ekonomi kreatif, dan memperluas ruang bagi pelaku industri lokal,” ungkapnya.

Lebih jauh, Gubernur Zainal berharap karnaval ini dapat menjadi agenda tahunan unggulan yang membawa nama Kaltara ke kancah nasional.

Ia juga mengajak masyarakat untuk terus merawat harmoni dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal.

“Mari kita jadikan Folk Carnival ini sebagai ikon budaya nasional dari ujung utara Indonesia. Kita rawat keberagaman ini dengan cinta, kita perkuat harmoni dengan kerja nyata,” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Ingkong Ala, Bupati Bulungan Syarwani, jajaran Forkopimda, serta Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten.

Kemeriahan malam itu menjadi bukti bahwa Kaltara tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki semangat persatuan yang hidup di setiap langkah masyarakatnya.(dkisp).

Pos terkait