FPPM Kecam Pembuangan Limbah Batu Bara ke Sungai Seturan Oleh Perusahaan Tambang di Malinau

Foto Istimewa, Sungai Seturan

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Dugaan pencemaran lingkungan kembali mencuat di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Kali ini, limbah batu bara diduga dibuang ke aliran Sungai Seturan di wilayah Malinau Selatan,  Sabtu (3/5/2025).

Sebuah video berdurasi singkat yang diterima redaksi TerasKaltara.id dari Ketua Forum Peduli Pembangunan Malinau (FPPM), Elisa Selutan, memperlihatkan kondisi air Sungai Seturan yang tampak keruh dan diduga tercemar limbah tambang batu Bara .

Dalam video tersebut terdengar suara seorang pria yang menyampaikan imbauan kepada masyarakat di wilayah hilir sungai, seperti Tanjung Nanga, Seturan, Setarap, dan Loreh.

“Selamat siang saudaraku yang berada di hilir Sungai Seturan, Tanjung Nanga, Seturan, Setarap, dan Loreh. Ini adalah pantauan kondisi air Sungai Seturan pada hari ini, tanggal 3 Mei 2025. Air sungai tampak sangat keruh, diduga tercemar limbah dari aktivitas pertambangan PT KPUC, dan tidak ada penanganan serius dari pihak terkait,” ujar suara dalam video tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua FPPM Malinau, Elisa Selutan, mengutuk keras tindakan perusahaan tambang yang diduga telah membuang limbah batu bara secara sengaja ke sungai.

Perbuatan ini sudah berulang kali terjadi, bahkan bisa dibilang ratusan kali. Ini adalah tindakan biadab dan tidak menghargai keberadaan masyarakat di bantaran Sungai Sesayap. Ini bukan hanya pencemaran, tapi juga bagian dari pembunuhan terhadap masyarakat kita,” tegas Elisa. Sabtu,3/25 Malam

Ia menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah serius atas dugaan pelanggaran lingkungan tersebut.

Saat ini kami sedang mempersiapkan langkah untuk naik ke lokasi perusahaan yang diduga melakukan pembuangan limbah pada 3 Mei kemarin,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malinau, dr. John Felix, saat dikonfirmasi oleh TerasKaltara.id melalui pesan WhatsApp menyampaikan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut.

Sedang ditelusuri oleh staf kami, dan segera diambil data serta laporan untuk disampaikan ke provinsi dan pusat sesuai kewenangannya,” jelasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, tim TerasKaltara.id telah berupaya menghubungi pihak perusahaan yang disebut dalam Vidio Tersebut. Namun, belum ada tanggapan resmi, dan nomor yang dihubungi tidak aktif. ( tk01/Wh )

Pos terkait