TERASKALTARA.ID, MALINAU – Dengan mengusung tema “Menginisiasi Ekologi sebagai Kurikulum Lokal Wajib, Sebuah Urgensi Mondial,” Markus Maluku berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Menulis Essay Pendidikan Kategori Guru se-Kabupaten Malinau.
Lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Malinau ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Budaya Irau Malinau ke-11 Tahun 2025.
Persaingan antarpeserta berlangsung sangat ketat. Berdasarkan hasil penilaian juri, Markus Maluku memperoleh nilai 283, disusul oleh Agustoni Pujianto, M.Pd dengan nilai 282, dan Hj. Eka Haditia, S.Pd dengan nilai 281.
Dalam karya tulisnya, Markus Maluku mendorong agar dunia pendidikan di Kabupaten Malinau menjadi pelopor pendidikan berbasis ekologi melalui penerapan kurikulum lokal wajib yang berorientasi pada pelestarian lingkungan.
“Cinta lingkungan tidak cukup hanya disuarakan dengan lantang, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata,” ujarnya pada teraskaltara.id Senin (13/10).
Lebih lanjut, Markus menegaskan bahwa sebagai kabupaten konservasi, Malinau perlu memiliki sekolah-sekolah alam yang memberi ruang bagi peserta didik untuk berelasi dengan alam secara utuh.
“Murid harus dikenalkan dengan kelestarian alam dan diajak menjadi bagian dari upaya menjaga keseimbangannya. Pemerintah perlu memberi ruang untuk hal ini, dan kami menawarkan agar ekologi menjadi kurikulum lokal wajib di Malinau,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Malinau, khususnya kepada Bupati Malinau dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang telah menyelenggarakan kegiatan positif ini.
“Melalui lomba ini, para guru dan siswa sebagai ujung tombak pembelajaran dapat berkontribusi memberikan gagasan untuk kemajuan Malinau ke depan. Kegiatan ini juga memicu gerakan literasi bagi generasi muda, terutama literasi tentang keutuhan ciptaan,” tutupnya. (tk01)





