TERASKALTARA.ID, MALINAU – Harga bawang merah di Kabupaten Malinau mengalami lonjakan dalam dua pekan terakhir. Dari yang sebelumnya stabil, kini harga tembus hingga Rp60.000 sampai Rp65.000 per kilogram di pasar-pasar tradisional.
Hal ini diungkapkan oleh pedagang di Pasar Induk Malinau, Eti Sumiati, saat ditemui pada Kamis (19/6/2025). Ia menyebutkan bahwa kenaikan harga terjadi secara bertahap sejak dua minggu lalu.
“Biasanya harga masih di kisaran normal. Tapi sekarang sudah naik, jadi Rp60 ribu sampai Rp65 ribu per kilo,” ujar Eti.
Ia menjelaskan, bawang merah yang saat ini tersedia di pasaran berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Namun, pasokan mengalami gangguan akibat gagal panen di sejumlah daerah penghasil utama.
“Sekarang ini bawangnya dari Bima. Informasinya, harga naik karena gagal panen, bukan hanya di Bima, tapi juga di Sulawesi dan wilayah sekitarnya,” tambahnya.
Gagal panen di berbagai daerah tersebut menyebabkan terbatasnya pasokan ke wilayah Kalimantan Utara, termasuk Malinau. Kondisi ini berdampak langsung pada harga jual di tingkat pengecer.
Eti berharap kondisi ini tidak berlangsung lama, agar harga kebutuhan pokok kembali stabil dan bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Mudah-mudahan sebentar lagi turun. Karena pembeli juga sudah mulai mengeluh dengan harga segini,” tuturnya.