Ini Penjelasan Lengkap Dinas PU Malinau Soal Jembatan Long Rat Pasca di Terjang Banjir

Jembatan Bailey di Desa Long Rat, Kecamatan Malinau Selatan Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Jembatan Bailey di Desa Long Rat, Kecamatan Malinau Selatan Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, sempat terdampak banjir besar pada Mei 2025 lalu. Video amatir warga yang beredar di media sosial menunjukkan kondisi jembatan yang dinilai tidak layak dilalui karena terlihat mengalami kerusakan.

Jembatan tersebut dibangun menggunakan APBD Malinau tahun 2024 dan menghubungkan wilayah strategis di pertemuan dua aliran sungai, yakni Sungai Mirau dan Sungai Ran.

Hingga saat ini, warga setempat masih menyuarakan kekhawatiran, terutama akibat adanya rekahan pada sambungan jembatan serta longsor pada bagian bawah struktur.

Menanggapi video yang beredar, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim) Malinau melalui Tim Teknis Bina Marga telah melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi.Selasa (03 Juni 2025)

Terkait Jembatan Long Rat, sebelumnya memang sempat terdampak banjir. Tim Bina Marga telah turun ke lokasi dan saat ini sedang disiapkan sejumlah langkah perbaikan,” ujar Kabid Bina Marga Dinas PUPR Malinau, Yafta Lasung, Rabu (4/6/2025).

Sudah Dilakukan Uji Beban dan Test Drive

Dinas PUPR juga telah melakukan uji beban dan test drive untuk memastikan keamanan jembatan bagi kendaraan bermotor.

Jembatan Bailey tersebut memiliki spesifikasi lebar 3,5 meter dan panjang bentang 45 meter, dengan kapasitas maksimal 10 ton dan desain satu jalur (single traffic).

Desain jembatan ini sesuai pabrikasi dan sudah diuji. Kapasitas maksimalnya 10 ton, dan itu aman untuk dilalui kendaraan bermotor,” lanjut Yafta.

Retakan Merupakan Sambungan Konstruksi

Terkait retakan yang terekam dalam video, Tim Teknis Bina Marga menegaskan bahwa celah tersebut adalah rongga antara struktur utama jembatan dan plat injak (oprit) yang memang menjadi bagian dari desain teknis jembatan untuk meredam getaran.

Retakan yang terlihat dalam video sebenarnya adalah rongga antarkomponen jembatan, bukan kerusakan. Fungsinya untuk meredam getaran agar tidak langsung menghantam struktur utama,” jelas Aditia, tim teknis dari Dinas PUPR Malinau.

Namun begitu, longsor pada sisi dinding fondasi di bawah jembatan sudah diperbaiki oleh kontraktor pelaksana, yakni CV Kaltara Prima.

Kontraktor Jamin Jembatan Masih Layak Digunakan

Pihak kontraktor juga menyampaikan bahwa jembatan masih aman untuk digunakan dan tidak ada kerusakan struktural serius.

Kami sudah lakukan test drive dengan kendaraan bermuatan. Memang ada getaran, tapi itu wajar. Tidak seperti guncangan yang terlihat dramatis dalam video,” tegas Aditia. (tk01)

Pos terkait