Jalang Nataru, Harga Bahan Pokok Alami Kenaikan 

Img 20241217 wa0013 teraskaltara. Id
Kenaikan harga beberapa komoditas terpantau di Pasar Induk Tanjung Selor, Bulungan dipicu tingginya jumlah permintaan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru yang sudah dekat.

TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sejumlah kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan cukup signifikan.

Pantauan media ini di Pasar Induk Tanjung Selor, Bulungan harga cabai rawit hijau yang semula berkisar pada Rp80 ribu per kilogram (Kg), saat ini sudah mencapai Rp90 ribu per Kg.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas tomat, yang saat ini sudah mencapai Rp30 ribu per Kg dari harga sebelumnya hanya Rp20 ribu per Kg.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam. Harga yang sebelumnya hanya Rp60 ribu per piring, kini sudah naik menjadi Rp65 ribu.

Meski begitu, komoditas harga daging hingga saat ini masih normal. Misalnya daging sapi misalnya, masih diperjual belikan dengan harga Rp150 per Kg.

Termasuk ayam potong yang belum mengalami kenaikan signifikan, kini dijual dengan harga Rp45 ribu hingga Rp47 ribu per Kg.

“Kenaikan harga sejumlah komoditas itu diakibatkan siklus tahunan setiap menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN),” kata Plt Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP Kabupaten Bulungan, Zainal Abidin saat ditemui Senin (16/12/2024).

Sehingga kenaikan harga beberapa komoditas dipicu tingginya jumlah permintaan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru yang sudah dekat.

“Memang mengalami kelonjakan harga, tapi kita pastikan untuk kebutuhan sembako masyarakat akan terpenuhi. Stoknya juga masih aman,” tuturnya.

Ia tambahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bulungan. Sehingga tidak terjadi kelonjakan harga yang terlalu tinggi jelang Perayaan Natal 2024 dan Tahun 2025 nanti.

Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan tidak ada penimbunan oleh oknum yang menyebabkan terjadinya kelangkaan.

“Kita nanti pasti akan terus melakukan pengecekan. Supaya tidak ada (kenaikan) harga yang terlalu tinggi dan tidak ada penimbunan,” ungkapnya.

Selain pemantauan, pihaknya juga akan menggelar pasar murah disejumlah titik. Sekaligus berkoordinasi dengan pihak lainnya, agar bisa berpartisipasi dalam pasar murah nanti.

Terutama pihak Pertamina, yang diharapkan dapat mendistribusikan gas LPG dalam pasar murah nantinya.

“Di pasar murah yang akan kita gelar nanti, komoditas yang memang jadi kebutuhan warga akan dijual dengan harga miring. Seperti beras, minyak goreng, termasuk LPG. Jadi, kami kerjasamakan juga dengan Pertamina,” tandasnya. (rn)

 

Pos terkait