Bantuan Eksavator dari Ashe Jadikan Hasil Panen Petani SP 6B Meningkat 

Img 20240723 wa0012 teraskaltara. Id
Salah satu hasil panen petani SP 6B yang meningkat usai bantuan eskavator dari Ashe membuat tanggul irigasi.

 

TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Tidak adanya tanggul irigasi di Satuan Pemukiman (SP) 6B, Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan mengakibatkan sektor pertanian di daerah tersebut lumpuh beberapa waktu.

Disampaikan Ketua RW 006 SP 6B, Suminto di lokasi tersebut merupakan daerah pasang surut, sehingga dengan pembangunan tanggul irigasi di area lahan pertanian diharapkan dapat mencegah terjadinya luberan air.

“Pembangunan tanggul di area lahan pertanian menjadi sangat vital. Jadi, harus ada tanggul irigasi untuk mencegah terjadinya lumberan air,” terangnya, Senin (22/7/2024).

Ia tambahkan, dengan kondisi pasang surut, lahan pertanian milik warga menjadi tidak bisa tergarap secara maksimal. Lumberan air saat air tengah pasang mengakibatkan terjadi lumberan air.

“Kami para petani tidak bisa bercocok tanam sekitar satu bulan, kegiatan bercocok tanam tidak sampai seminggu. Makanya pengembangan pengembangan tanaman hortikultura tidak maksimal,” tuturnya.

Hal inilah yang membuat salah satu pengusaha di Bulungan, Cheito Karno kemudian memberikan bantuan eskavator untuk digunakan warga membuat tanggul irigas. Pria yang disapa Ashe ini, kata Suminto akhirnya membuat usaha pertanian warga beraktivitas kembali.

Sejak Tahun 2019 ditempatkan di SP 6B, Suminto mengungkapkan setelah tanggul dibuat, barulah pertanian bisa tergarap maksimal dan para petani bisa bekerja kembali.

“Sebenarnya sebelum ini ada pembangunan tanggul blok dari pemerintah, tapi sekarang ini sudah ada beberapa titik yang bocor, jadi tidak bisa berjalan maksimal,” ungkapnya.

Sama halnya dengan Sumanto, warga SP 6B lainnya, Restu mengatakan biaya perawatan sangat mahal karena butuh perawatan ekstra sebelum adanya tanggul di wilayahnya.

Ia berharap, dengan adanya pembangunan tanggul selanjutnya nanti bisa meningkatkan produktivitas pertanian.

“Waktu sebelum ada tanggul, banyak petani yang gagal panen karena setiap air pasang lahan pertanian sering terjadi lumberan air,” tuturnya.

Pembangunan tanggul dan cetak sawah, kata dia membuat petani jadi lebih termotivasi untuk meningkatkan produktivitas. Bahkan, pertumbuhan tanaman buncis dalam waktu satu bulan sudah maksimal.

“Beda sebelum ada tanggul. Sekarang kami jadi lebih bersemangat untuk bertani, untuk meningkatkan produktivitas,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ashe yang merupakan Owner Bulungan Mandiri Farm (BMF) menuturkan bantuan eksavator yang diberikan sebagai tindak lanjut permohonan warga SP 6B, Juli 2023 tahun lalu.

Akhirnya eskavator diturunkan sebulan setelah permohonan warga disampaikan “Awal Agustus 2023, kami sudah menurunkan satu eskavator ke SP 6B. Pekerjaan kita mulai dari jalur satu,” ujarnya.

Ia menambahkan kawasan di SP 6B ini relatif masih muda dan lahannya tidak bisa digarap secara maksimal akibat dampak pasang surut. Akhirnya membuat banyak tanaman petani yang terendam mengakibatkan gagal panen.

“Atas dasar itulah saya berinisiatif untuk membangun tanggul gratis. Harapan kita, lahan pertanian di SP 6B ini bisa lebih maksimal. Sehingga, bisa memenuhi kebutuhan pangan di Bulungan,” katanya.

Bahkan, ia juga mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi BBM Rp 500 ribu per kepala keluarga (KK) untuk memudahkan pekerjaan membuat tanggul. Terlebih lagi saat ini Bulungan masih bergantung pada suplai beras dari Jawa dan Sulawesi.

Menurutnya, jika kebutuhan pangan bisa terpenuhi maka secara tidak langsung akan menekan angka inflasi di daerah. Endingnya, perputaran ekonomi juga akan semakin baik.

Ia katakan, letak geografis kawasan SP 6B yang terpisah dengan SP lainnya ini perlu perhatian dari pemerintah.

“Sama seperti Pulau Nusa Kambangan kan terisolir, karena tidak ada akses jalan yang menghubungkan antar SP 6B dengan SP lainnya,” tuturnya.

Dengan adanya pembangunan tanggul dan perbaikan infrastruktur jalan, diharapkan tidak ada warga transmigrasi yang kembali ke kampung halaman. Kebutuhan pertanian di wilayah Bulungan juga bisa terpenuhi.

“Tujuan kami ingin mensupport para petani agar lebih semangat menggarap lahan pertaniannya. Selain memenuhi kebutuhan pertanian di Bulungan,” tandasnya. (rn)

 

Pos terkait