TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Danum Benuanta Kabupaten Bulungan melakukan pengantian pipa distribusi dari Polyvinyl Chloride (PVC) menjadi High Density Polyethelene (HDPE). Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan air bersih, sekaligus memperluas jangkauan.
Direktur PDAM Danum Benuanta Bulungan Eldiansyah, S.E menuturkan, pergantian pipa dilakukan secara bertahap. Prosesnya sudah sampai pada koneksi sambungan pipa untuk distribusi pelanggan di wilayah Jelarai.
“Jadi, sebelumnya menggunakan jenis pipa PVC 10 inch diganti dengan pipa HDE 8 inch sepanjang 2 meter sampai ke IPA (Instalasi Pengolahan Air) Sungai Buaya untuk memaksimalkan pedistribusian air bersih. Ini sekaligus optimalisasi distribusi untuk memaksimalkan layanan dan tekanan aliranan air bersih,” ujarnya, Jumat (11/10/2024).
Selain itu PDAM Bulungan juga sekaligus melakukan pembenahan pembagian jalur distribusi, dengan target wilayah kilometer 2 dan juga perumahan Korpri nantinya dapat dilayani oleh instalasi Jelarai.
“Kedepan pelanggan di wilayah Korpri bisa kita layani lewat Jelarai. Saat ini sudah dibangun Intake berkapasitas 50 liter per detik. Targetnya Intake ini akan ditingkatkan kemampuannya hingga 100 liter per detik,” imbuhnya.
Eldiansyah menambahkan, koneksi pipa Jelarai dilakukan sebagai langkah antisipasi ketika terjadi trouble di IPA Sungai Buaya, sehingga dapat di backup oleh IPA Jelarai. Nantinya akan mampu mengcover hingga 3.500 pelanggan.
“Bahkan jika IPA Jelarai nantinya ditingkatkan menjadi 100 liter per detik mampu melayani hingga 10 ribu pelanggan rumah tangga. Jadi, tidak hanya perluasan layanan air bersih PDAM diwilayah terjauh seperti wilayah Selimau hingga Jelarai, tetapi saat ini sudah terpasang pipa jaringan transmisi dan distribusi,” ungkapnya.
Ia pastikan, jaringan pipa transmisi dan distribusi sudah terpasang, termasuk di perumahan kilometer 2 tinggal direalisasikan dengan mengalirkan air bersih secepatnya.
“Insha Allah ketika listrik terpasang di instalasi Seriang sudah bisa dialirkan,” tandasnya.
Selain itu, IPA Gunung Sering diproyeksikan dapat menjangkau layanan air ke wilayah terjauh seperti Jelarai bahkan hingga ke pemukiman arah Kabupaten Berau. Nantinya seluruh pipa PDAM yang sebelumnya memakai pipa PVC secara bertahap diganti dengan pipa HDPE.
Diakuinya, Pipa PVC yang ada selama ini untuk penyambungan menggunakan lem perekat dengan masa rekat terbatas, dengan kisaran usia pakai PVC berkisar antara 10 hingga 15 tahun. Sedangkan pipa HDPE memiliki usia pakai hingga 50 tahun, dengan sistem peyambungan dengan dilelehkan menggunakan alat tertentu sehingga tidak memerlukan lem atau perekat sehingga meminimalisir kebocoran.
“Kami lakukan penggantian seluruh pipa PVC menjadi HDPE dilakukan secara bertahap, selanjutnya nanti kita harapkan mampu menekan angka kehilangan air yang selama ini mencapai 10 persen per wilayah,” tegasnya.
Ia pun menargetkan pada tahun 2026 mendatang seluruh pipa distribusi sudah menggunakan pipa HDPE. Saat ini, jaringan baru rata-rata wilayah kota sudah menggunakan HDPE, meski masih ada beberapa masih menggunakan pipa PVC namun bertahap akan segera dilakukan pergantian.
Jika nantinya semua pipa PDAM sudah menggunakan HDPE tekanan air bisa dimaksimalkan pada angka 5 bar. Sedangkan PDAM Bulungan saat ini memiliki IPA dengan kapasitas total 345 liter per detik, kemudian untukproduksi air bersih rata-rata sekitar 285 liter per detik.
“Kami juga akan mulai mengembangkan layanan di permukiman baru yang tumbuh seiring peningkatan infrastruktur jalan oleh Pemda Bulungan, salah satunya di wilayah Bulu Perindu. Insya Allah target selesai bulan Desember,” ungkapnya. (rn)