TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Berkumpul depan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bulungan Tarakan (Bultar) di Bulungan, sejumlah mahasiswanya menggunakan almamater unjuk rasa terkait adanya dugaan oknum Dosen yang melakukan pungutan liar (pungli) dan pemerasan.
Aksi yang digelar sejak Senin (29/7/2024) siang menjadi puncak kemarahan para mahasiswa dari berbagai tingkatan semester, setelah oknum Dosen tersebut meminta iuran kepada mahasiswa.
“Aksi pungli serta pemerasan yang dilakukan oknum dosen ini sudah sejak lama. Kami punya bukti sejak Tahun 2018, seperti pesan chat dari sejumlah mahasiswa sudah kumpulkan,” kata Koordinator Lapangan (Korlap), Farel Izha Mahendra.
Pungli yang dimaksud, diantaranya oknum Dosen meminta iuran sebesar Rp25 ribu setiap mahasiswa. Bahkan, si Dosen mengancam akan memberikan nilai tidak baik kepada mahasiswa apabila tidak membayarkan iuran tersebut.
“Memang infonya pungli yang dilakukan oknum Dosen ini sudah sejak tahum 2018. Ada ancaman melalui ketua tingkat, supaya bayar iuran Rp25 ribu per mahasiswa supaya nilainya baik,” ungkapnya.
Dalam tuntutannya, mahasiswa meminta agar pihak kampus memberhentikan oknum Dosen tersebut dari jabatannya sebagai Kepala Jurusan. Menurut para peserta aksi ini, jika tidak dilakukan maka dikhawatirkan oknum Dosen tersebut bisa saja melakukan perbuatan yang mengancam nilai mahasiswa.
“Kami hanya menuntut supaya yang bersangkutan turun dari jabatannya (sebagai kepala jurusan). Memang infonya (oknum dosen) sudah memgundurkan diri, tapi hanya melalui chat. Bukan dalam bentuk surat keputusan dari pihak kampus,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua STIE Bultar, Marso mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti permintaan mahasiswa sebelum aksi unjuk rasa dilakukan. Oknum Dosen yang diduga pungli sudah diproses sejak 3 Juni lalu.
“Sebenarnya sudah kami proses. Tapi, kalau mahasiswa masih merasa keberatan, kami akan melihat mana aturan yang mengatur jenis pelanggaran tersebut. Intinya, (Dosen yang diduga pungli) sudah mengundurkan diri,” tegasnya. (rn)