TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Setelah dugaan pungli yang dilakukan Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan pada STIE Bulungan – Tarakan (Bultar) di Bulungan dikecam mahasiswa, Senin (29/7/2024), akhirnya menuai pengunduran diri.
Ketua Program Ekonomi Pembangunan STIE Bultar, Maxi Sondakh akhirnya resmi mengundurkan diri dari Civitas Akademika, baik sebagai Ketua Program Studi maupun dosen.
“Mundur diri dari STIE dan berhenti dari Ketua Prodi,” ujar Maxi Sondakh melalui pesan Whatsaap.
Disinggung soal adanya pungli dan pemerasan seperti yang di tuduhkan oleh mahasiswa dibantahnya dengan tegas. Ia berdalih, jika meminta uang sebesar Rp350 ribu kepada mahasiswa untuk biaya proposal skripsi.
“Bukan pungli. Tapi biaya buat Proposal Skripsi Senilai Rp350.000,” lanjutnya.
Menanggapi aksi mahasiswa yang di tujukan kepada dirinya, Maxi Sondakh menyampaikan tuntutan mahasiswa itu merupakan bagian daripada perubahan demi masa depan kampus. Termasuk juga menuntut perbaikan struktur pimpinan untuk pendidikan yang lebih baik.
“Tuntutan Mahasiswa demi perubahan masa depan kampus dan menuntut perbaikan struktur pimpinan untuk lendidikan yang lebih baik. Itulah tuntutan mahasiswa STIE seperti yg mereka buat di seruan aksi,” imbuhnya.
Ia juga menepis soal pengunduran dirinya, bukan karena tuntutan mahasiswa yang disuarakan melalui aksi demo tersebut. Melainkan sebagai bentuk analisanya untuk STIE Bultar menjadi lebih baik lagi.
“Saya mundur karena menganalisa STIE tidak mungkin berlanjut. Dibuktikan mahasiswa kami makin berkurang tiap tahun yang di terima tidak cukup satu kelas,” pungkasnya. (rn)