TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Kebun Raya Bundayati saat ini sedang dalam proses pembangunan berbagai fasilitas penunjang. Pemerintah Kabupaten Bulungan sudah menganggarkan Rp30 miliar melalui APBD Tahun 2024 untuk menyempurnakan kawasan seluas 86,5 hektar tersebut.
Bupati Bulungan, Syarwani menargetkan Tahun 2025 mendatang sudah bisa dibuka secara luas dan secara lebih fungsional.
“Tapi yang penting adalah tata kelolanya tidak boleh dikelola secara manual atau sederhana, tetapi harus di kelola secara professional. Karena kita harus berkomitmen bahwa kawasan ini tetap hijau, kawasan ini tetap dijaga,” ujarnya.
Pihaknya pun tengah menyusun tata kelola Kebun Raya Bundayati dengan baik sehingga terkelola secara maksimal. Dalam waktu dekat, Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang akan bertanggung jawab dalam tata kelola Kebun Raya Bundayati juga akan terbentuk.
UPT khusus ini nantinya akan menjalankan fungsionalnya untuk mengawasi setiap pengembangan di Kebun Raya Bundayati.
“Nantinya akan kita bangun UPT khusus yang menangani Kebun Raya Bundayati. Termasuk juga pengelolaan yang berkaitan dengan restribusi akan dikelola dalam satu UPT khusus yang akan kita bentuk. Sehingga bisa melestarikan keberadaan kawasan hijau ini,” terangnya.
Selain itu, Kebun Raya Bundayati nantinya dibangun dengan tujuan menjadi fasilitas publik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Ia pun sudah mempersiapkan konsep masterplan di dalam kawasan kebun raya yang berada di Jalan Sengkawit, Tanjung Selor tersebut dengan banyak zona.
“Mulai dari zona wisata, zona koleksi tematik dan banyak spot lainnya. Seluruh pemerintah desa harus bisa menjaga kelestarian aneka hayati yang ada di dalam kawasan kebun raya,” katanya.
Salah satunya dengan cara melakukan penanaman tumbuhan endemik yang menjadi ciri khas daripada desa yang ada di Kabupaten Bulungan.
Belum lama Bupati Bulungan beserta Wakil Bupati Bulungan dan Sekretaris Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) juga sudah memulai dengan melakukan penanaman pohon khas endemik Kabupaten Bulungan. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal memenuhi standar kebun raya.
“Penanaman endemik yang menjadi ciri khas itu belum masuk buah-buahannya lagi. Nanti kita juga akan koordinasikan dengan BRIN, agar apa yang kita tanam itu memenuhi standar kebun raya,” ujarnya.
Namun, Syarwani memastikan pengelolaan yang profesional dengan membentuk UPT khusus, Kebun Raya Bundayati akan memberikan dampak bagi masyarakat.
Tidak hanya dampak wisata tetapi juga dari segi penyerapan tenaga kerja juga akan berdampak kepada masyarakat sekitar.
“Kalau kawasan ini di kelola secara profesional melalui sebuah UPT, saya yakin penyerapan tenaga kerja tidak kurang dari 100 orang. Mulai dari security (keamanan), tenaga kebersihan termasuk juga perkebunannya,” tandasnya. (rn)