TANJUNG SELOR, TerasKaltara.id – Merujuk pada data PT. Pupuk Indonesia hingga Mei 2024, serapan pupuk bersubsidi yang digunakan petani di Bulungan masih rendah hingga hanya mencapai 17 persen. Sementara pengembangan sektor pertanian dan perkebunan sedang digalakkan Pemkab Bulungan saat ini.
Hal ini disampaikan Direktur Manajemen Risiko PT Pupuk Indonesia, Ninis Kesuma Adriani yang menuturkan perlu campur tangan pemerintah daerah agar penyerapan pupuk subsidi bisa maksimal.
“Harus segera ditanggapi Pemkab Bulungan. Sehingga ada langkah yang diambil agar serapan pupuk ini bisa maksimal,” ujarnya, Selasa (9/7/2024).
Dengan demikian, bisa mendorong pelaku usaha yang bergerak di sektor pertanian menggunakan pupuk dengan efektif. Tujuannya, meningkatkan produktivitas perkebunan.
Menurutnya, langkah percepatan yang dilakukan Pemda Bulungan untuk mengoptimalkan serapan pupuk subsidi ini bisa juga menjadi solusi swasambada pangan di Bulungan.
“Kalau dari catatan kami, hingga Mei lalu saja baru mencapai sekitar 17 persen. Itu kan masih sangat rendah. Diharapkan peran Pemda untuk bisa memaksimalkan penyerapan pupuk subsidi di Bulungan,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Bulungan, Syarwani menuturkan ada sejumlah kendala yang dihadapi hingga mengakibatkan rendahnya serapan pupuk subsidi di Bulungan. Kendala terbesar, keterlambatan distribusi pupuk yang menyebabkan petani dan pelaku usaha di sektor pertanian kesulitan dalam memperoleh pasokan pupuk yang dibutuhkan.
“Salah satunya adanya keterlambatan distribusi dari Pulau Jawa menuju ke Bulungan. Memang rendahnya serapan pupuk subsidi ini berdampak pada rendahnya produktivitas dari produk perkebunan yang dihasilkan oleh petani,” ungkapnya.
Menanggapi masalah pupuk ini, pihaknya sudah menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera mengambil tindakan. Terutama dalam percepatan penyerapan pupuk bersubsidi untuk digunakan petani di Bulungan.
“Tahun ini kita sedang mengembangkan sektor perkebunan dengan konsep Integrated Area Development (IAD) pada lokasi Landscape Kayan. Dengan luas 4.600 Hektare, tentunya membutuhkan pupuk subsidi lebih banyak lagi. Karena perluasan area tanam padi dan optimalisasi lahan sawah juga dilakukan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, menyelesaikan permasalahan serapan pupuk bersubsidi, pemerintah telah mengambil langkah serius. Pihaknya mendukung optimalisasi sektor pertanian di daerah tersebut.
Salah satunya dengan melakukan pembangunan jalan usaha tani di wilayah potensial pertanian, guna mendukung kelancaran dan produktivitas pertanian di daerah tersebut. Diharapkan, langkah yang diambil dapat mendorong peningkatan produksi dan kualitas hasil pertanian.
“Sebagai langkah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani di Bulungan, kita juga sudah melakukan langkah hilirisasi penanganan pasca panen untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomis,” tandasnya. (rn)