TARAKAN, TerasKaltara.id – Setelah buron sejak 1 Juni lalu, oknum polisi terlibat narkotika Brigpol Sigit Utomo akhirnya tertangkap dalam pelariannya di Desa Liang Bunyu, Kecamatan Sebatik, Nunukan sekira pukul 05.00 Wita pada Sabtu (8/6/2024) dinihari.
Direktur Polairud Polda Kaltara, Kombes Pol Bambang Wiriawan melalui Kasubdit Gakkum, Kompol Yudi Franata saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan Brigpol Sigit.
“Kami amankan di salah satu rumah yang ada di Sungai Nyamuk, Sebatik. Memang dia saat itu sedang istirahat, mau perjalanan ke Tawau, Malaysia menggunakan jalur laut,” ujarnya, Sabtu (8/6/2024).
Penangkapan Sigit ini setelah pihaknya melakukan pemantauan sejak beberapa hari sebelumnya. Pencarian mulai ke pihak keluarga, istri dan mantan pacarnya hingga diketahui Sigit berangkat ke Sebatik, dari Tarakan pada Jumat (7/6/2024) sekira pukul 16.00 Wita, dengan menyewa perahu dari Pantai Amal.
Pengejaran Sigit pun sempat terkenda hujan deras saat tim di berada di perjalanan. Beruntung perahu yang ditumpangi Sigit menepi untuk berteduh di area pepohonan, sehingga polisi masih dapat membuntuti. Hingga akhirnya Sigit tiba di sebuah rumah yang ada di Sebatik.
“Kami tidak temukan ada dokumen dibawa Sigit. Memang dia sempat minta temannya untuk bantu membuatkan paspor, memperbaharui paspornya yang sudah habis masa berlakunya. Tapi, Imigrasi tidak bisa cetak, karena harus foto ulang,” tuturnya.
Lantaran menjadi buron kepolisian, Brigpol Sigit pun akhirnya memilih jalur ilegal untuk bisa melarikan diri ke Malaysia.
“Kami baru tahu hari hari Jumat itu, kalau (Brigpol Sigit) mau lari ke Malaysia. Cuma memang dari Pantai Amal pakai perahu yang biasa untuk ke tambak itu dia sewa,” lanjutnya.
Diduga Sigit sudah mempersiapkan pelariannya sejak dinyatakan buron. Ada beberapa rekannya yang turut membantu, mulai mempersiapkan kapal untuk ke Sebatik hingga rencana kabur ke Malaysia.
“Kami mengamankan satu unit handphone. Tapi komunikasi selama pelarian menggunakan Direct Message (DM) di Instagram. Jadi tidak melalui nomor telepon atau WhatsApp, temannya bantu dan terlibat waktu Brigpol Sigit melarikan diri,” ungkapnya.
Selain itu ditemukan juga uang tunai yang diduga akan digunakannya selama dalam pelarian. Meski tidak ditemukan membawa sabu saat diamankan di tempat persembunyian, polisi mengembangkan kemungkinan ada sabu yang masih disembunyikan Sigit.
“Kami kembangkan juga sabu yang mungkin disembunyikan di tempat lain,” tandasnya.
Sedangkan rekan Sigit yang membantu, penyelidikan sementara ada 5 orang dan sudah diamankan pihak kepolisian. Dalam hal ini, polisi mendalami peran seluruhnya. Disinyalir, akan ada penambahan orang yang diduga membantu Brigpol Sigit selama dalam pelarian.
“Berbeda orang yang bersama dia dari Tarakan itu satu orang, kemudian di rumah yang ada di Sebatik itu tiga orang. Orang yang mencarikan perahu untuk perjalanan ke Sebatik itu, kemudian menghubungkan dengan rekan di Sebatik itu kurang lebih 5 orang. Indikasi sementara rekannya ini tidak terhubung dengan peredaran narkotika,” bebernya.
Kemudian terkait penyidikan narkotikanya, penyelidikan kasus narkotika Brigpol Sigit diambil alih Polres Tarakan. Saat ini Sigit juga ditahan di Rutan Polres Tarakan.
“Masih didalami peran atas kepemilikan sabu 300 gram yang sebelumnya dibawa tersangka ADL. Kan dari pengakuan ADL ini yang mengarah ke Sigit. Sekarang di Polres Tarakan. Untuk perkaranya ditangani Polres Tarakan,” pungkasnya. (saf)