KNKT Kumpulkan Informasi dan Kotak Hitam Investigasi Penyebab Kecelakaan Smart Air

Whatsapp image 2024 03 11 at 21. 30. 06 scaled teraskaltara. Id
Kotak hitam dan ELT dari pesawat Smart Air yang dibawa KNKT.

 

TARAKAN, TerasKaltara.id – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah berada di Malinau, posisi yang dekat dengan jatuhnya pesawat Pilatus PK-SNE sejak Sabtu (9/3/2023). Pada tugas pokoknya, KNKT selanjutnya akan melakukan kegiatan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat.

 

Investigator Keselamatan Penerbangan KNKT, Henry Poerborianto menjelaskan nantinya investigasi yang dilakukan KNKT hanya untuk kepentingan keselamatan. Bukan untuk mencari siapa yang salah atau siapa yang harus bertanggungjawab.

 

“Jadi murni untuk mencari apa sebenarnya, kecelakaan ini penyebabnya apa kemudian dicari tindak lanjutnya supaya tidak terjadi kecelakaan lagi di kemudian hari,” jelasnya.

 

Pihaknya juga bukan penentu yang memutuskan siapa yang salah dalam kecelakaan transportasi. Dari dua alat yang diserahkan ke KNKT, alat perekam data penerbangan (API Box) yang berwarna oranye dan Emergency locator transmitter (ELT).

 

“API Box ini alat yang dipakai untuk merekam data penerbangan, fungsinya sama dengan kotak hitam. Sedang ELT ini yang memancarkan sinyal emergency, alat yang mentranslate sinar emergency itu untuk proses pencarian. Nah dua alat ini yang akan digunakan untuk investigasi,” beber Henry,

 

Secara desain, API box memang digunakan untuk merekam data suara, percakapan pilot, data penerbangan, speed kecepatan arah dan ketinggian. Tapi, untuk detail settingnya masih akan diperdalam lagi untuk proses pengunduhan.

 

Proses pengunduhan, kata dia tergantung dari apakah normal atau tidak. Namun, jika semuanya tidak ada masalah maka bisa terunduh kurang dari satu hari. Hanya saja yang lama nantinya, interpretasi data yang ada. Lamanya terganggu kejelasan suara dan bagaimana kejadian seperti apa dan data mana yang akan diperdalam lagi.

 

Baca Juga : Kotak Hitam dan ELT Ditemukan, Operasi SAR Pesawat Smart Air Selesai

 

“Kalau bicara dari aturan, untuk investigasi itu sesegera mungkin harus segera di publikasikan. Kalau sudah selesai dan ketemu semua, jika memungkinkan dalam waktu 12 bulan itu harus dikeluarkan laporan akhirnya,” tandasnya.

 

Tapi, ia tegaskan prosesnya berapa lama belum bisa diprediksi. Termasuk meminta keterangan pilot juga tidak memungkinkan dilakukan dalam waktu dekat, dengan melihat kondisi kesehatan pilot yang masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

 

“Menunggu pilot siap dalam keadaan fisik dan mental juga. Lamanya investigasi disesuaikan dengan kompleksitas komplek ya investigasi itu sendiri. KNKT masih dalam fase pengumpulan data. Sedangkan analisisnya sendiri menunggu proses pengumpulan datanya sudah lengkap,” tegasnya

 

Foto di lokasi kejadian, komponen yang akan membantu proses investigasi juga sudah didapatkan. Termasuk data petugas lalu lintas penerbangan yang terbaik dan keterangan operator sudah dikumpulkan. Selanjutnya akan dibuat laporan dalam kesimpulan dan langsung di publikasi.

 

“Karena kami bekerjanya berdasarkan data, kalau semua data sudah terkumpul baru akan kami anaisis. Kami tidak bisa menggunakan dugaan. Misalnya saya sampai di lokasi, belum bisa menentukan penyebabnya seperti apa. Karena kan hanya ditemukan puin saja, harus digabung dengan data penerbangannya dan divalidasi dengan keterangan pilot,” terangnya. (saf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *