Turunkan Angka Stunting Melalui Terobosan Inovasi

Img 20240605 wa0029 teraskaltara. Id
Wakil Bupati Malinau, Jakaria saat menghadiri penilaian kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting dan Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Kaltara di Desa Lubak Manis, Malinau Utara, Rabu (5/6/2024).

 

MALINAU, TerasKaltara.id – Inovasi menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya mempercepat penurunan kasus Stunting di Indonesia. Dengan terobosan inovasi, diharapkan ada langkah-langkah improvement atau pembenahan untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada.

 

Wakil Bupati Malinau, Jakaria mengungkapkan inovasi berawal dari  munculnya ide atau gagasan kreatif yang orisinil, kemudian diimplementasikan agar bermanfaat bagi masyarakat.

 

“Inovasi menjadi urgent untuk diterapkan sebagai langkah percepatan mengakselerasi penurunan stunting di Indonesia, khususnya di wilayah Malinau,” kata Jakaria, disampaikan dalam penilaian kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting, Rabu (5/6/2024).

 

Dalam kegiatan yang juga digelar Lomba Posyandu Tingkat Provinsi Kaltara di Desa Lubak Manis, Malinau Utara ini Jakaria meminta semua stakeholder yang terlibat harus bisa berpikir dan bertindak inovatif untuk memecahkan masalah yang ada.

 

“Karena inovasi selalu berangkat dari masalah yang kemudian dipecahkan melalui inovasi,” tandasnya.

 

Dalam momentum penilaian ini, Pemda Malinau sekaligus memberikan apresiasi kepada Kader PKK Desa Lubak Manis yang membuat inovasi sebagai upaya menurunkan angka stunting di Tahun 2024.

 

“Kita apresiasi langkah inovasi yang dilakukan Kader PKK Desa Lubak Manis. Diberi nama Patroli yaitu Pantau, Timbang, Ronda, Libatkan. Sasarannya Balita Stunting yang dipantau setiap dua kali dalam seminggu, sekaligus memberi makanan tambahan selama tiga bulan,” tuturnya.

 

Jakaria menambahkan, ada juga terobosan inovasi yang diberi nama Ayu Ting-Ting, singkatan dari Ayo Tinggalkan Stunting. Menyasar ibu hamil yang kekurangan energi kronik, dipantau secara berkala, sekaligus memberi PMT sampai lingkar lengan atas mencapai normal.

 

“Karena itu, inovasi yang di implementasikan oleh para Kader PKK Desa ini dalam percepatan penurunan Stunting sangat penting untuk didukung,” tutur Jakaria.

 

Tim Penilaian Penurunan Stunting Kaltara juga turut hadir langsung ke Malinau untuk melihat sejauh mana inovasi ini sudah dijalankan. Bertepatan dengan lomba penilaian Posyandu tingkat Provinsi Kaltara.

 

Jakaria berharap melalui langkah inovasi yang telah dijalankan dapat memberikan dampak signifikan dalam penurunan angka Stunting di Kabupaten Malinau.

 

“Kepada seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Malinau, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa harus menyusun langkah kerja. Melakukan monitoring serta pendampingan langsung kepada masyarakat agar hasil dari inovasi yang tengah dijalankan saat ini bisa berdampak maksimal kedepan,” imbuhnya. (tk7/saf)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *