MALINAU, TerasKaltara.id – Sebagai upaya mengurangi volume sampah, Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Malinau terus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan pengolahan sampah.
Sejumlah program digalakkan DLH Malinau, dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengurangi sampah. Salah satunya berkolaborasi dengan pihak swasta, Bank Sampah Malinau Lestari dalam memaksimalkan pengelolaan sampah plastik berpola insentif.
Setelah dilakukan Launching Bank Sampah Malinau Lestari di Desa Malinau Kota oleh Wakil Bupati Malinau Jakaria, maka pengelolaan sampah secara massif mulai dilakukan.
Wakil Bupati Malinau, Jakaria mengatakan, keberadaan Bank Sampah ini merupakan salah satu strategi penerapan dalam upaya pembatasan sampah. Menjadi bagian penting dalam pengelolaan sampah ditingkat masyarakat dengan pola insentif.
“Melalui Bank Sampah ini ditemukan satu solusi inovatif. Selain itu, menyamakan sampah serupa dengan uang juga akan mendidik masyarakat untuk menghargai sampah, sesuai dengan jenis dan nilainya,” ucapnya, Sabtu (03/08/2024).
Jakaria menyebutkan, dengan adanya Bank Sampah ini, diharapkan kedepan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat Kabupaten Malinau khususnya masyarakat Desa Malinau Kota.
Jakaria pun turut mengajak semua pihak untuk dapat berpartisipasi dalam mensukseskan program yang berhubungan dengan pengolahan dan pemanfaatan sampah.
“Saya berharap dukungan dari semua pihak agar dapat memaksimalkan program Bank Sampah sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Malinau,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Malinau Lestari, Agus Supriyanto mengatakan Bank Sampah ini sudah dibuka sejak tahun 2023. Namun baru tahun ini dapat diresmikan dan beroperasi secara komersial.
Agus menyebutkan, tumpukan botol plastik yang ada di sekitar Bank Sampah ini merupakan sampah yang semuanya murni dari Kabupaten Malinau.
Sedangkan dalam pengoperasiannya, Bank Sampah Malinau Lestari hanya menerima sampah plastik jenis botol bekas, jerigen dan sejenisnya. Dengan nilai 1 kg sampah plastik dihargai Rp2.000.
“Satu hari itu bisa terkumpul satu Ton. Bayangkan ini dikali Rp2 ribu, bisa mengalahkan gaji pegawai negeri,” katanya.
Agus bersyukur jajaran DLH Malinau sangat mendukung usaha Bank Sampah ini terutama dalam pengumpulan sampahnya.
“Dimana satu minggu dari hasil pengumpulan sampah plastik ini bisa menghasilkan Rp800 ribu sampai Rp1.5 juta untuk satu orang, dengan jam kerja hanya 2 jam,” ungkapnya.
Agus berharap dengan kehadiran Bank Sampah ini, kedepan dapat membantu mensukseskan salah satu program unggulan Pemkab Malinau, RT Bersih.
“Adanya inovasi pengelolaan sampah di Malinau ini bukan untuk mencari keuntungan pribadi, tetapi untuk membantu meningkatkan kebersihan lingkungan dan perekonomian masyarakat Malinau,” pungkasnya. (tk7/saf)