BULUNGAN, TerasKaltara.id – Longsor yang terjadi di kilometer 18 jalan trans Kaltim-Kaltara mengakibatkan truk pengangkut Elpiji terperosok pada Minggu, (21/4/2024) sore. Akibatnya terjadi antrian panjang kendaraan yang hendak melintas dari jalur Berau-Bulungan maupun sebaliknya, hingga Senin (22/4/2024) siang.
Distribusi pasokan gas elpiji maupun BBM yang sebelumnya dikirim dari Berau ke Balikpapan menggunakan jalur darat ikut terhambat dan dipastikan bisa mengakibatkan kelangkaan di Bulungan dan sekitarnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra saat dikonfirmasi mengatakan Pertamina masih mencari alternatif penyaluran ke wilayah Bulungan sehubungan kejadian terperosoknya mobil angkut LPG di Jalan Poros Berau-Bulungan.
“Truk LPG tersebut sedang membawa tabung kosong, saat ini sedang menunggu alat berat untuk mengevakuasi. Akibat kejadian tersebut, penyaluran BBM dan LPG akan sedikit terhambat sampai perbaikan jalan selesai. Saat ini sebanyak 100 Kiloliter (KL) BBM dan 9 Metric Ton (MT) LPG disalurkan setiap harinya ke wilayah Kabupaten Bulungan dari Berau,” ujar Arya.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui tim di wilayah Kaltara terus berkoordinasi dengan Pemda setempat terkait penyaluran energi ke wilayah Bulungan.
“Kami mencoba mencarikan alternatif suplai BBM dan LPG karena memang tidak mungkin dilakukan penyaluran ke Bulungan dari Berau saat ini. Alternatif penyaluran tersebut salah satunya berasal dari Fuel Terminal Tarakan,” katanya.
Namun tentu waktu penyalurannya akan bertambah sehingga akan terjadi keterlambatan untuk sementara waktu. Kami memohon maaf atas hal tersebut,” tambah Arya.
Terkait hal di atas, Pertamina berharap perbaikan jalan akan cepat selesai sehingga distribusi BBM dan LPG ke wilayah Bulungan akan normal kembali.
“Masyarakat diharapkan memahami kondisi saat ini, kami akan coba optimalkan penyaluran yang berasal dari Tarakan sembari menunggu perbaikan jalan selesai. Jika ada kebutuhan informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak Pertamina 135,” pungkas Arya. (saf)