TARAKAN, TerasKaltara.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mindo Sianipar menyuarakan semangatnya dalam Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDIP Kaltara, Sabtu (14/9/24).
Semangat untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) se-Kaltara digelorakan Mindo dihadapan seluruh bakal calon Kepala Daerah yang mendapatkan dukungan dari PDIP. Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulaiman-Adri Patton, Walikota dan Wakil Walikota Tarakan Khairul-Ibnu Saud, Bupati dan Wakil Bupati Malinau Wempi-Zakaria, Bupati dan Wakil Bupati Nunukan Irwan Sabri-Hermanus, Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali-Sabri.
Ia pun menyinggung Tarakan dan Malinau yang bakal menjadi calon tunggal pada Pilkada nanti. Mindo mendorong harus menang diatas 50 persen.
“Ini kan orang lawan hantu, tidak ada wujudnya. Tapi, kotak kosong pernah menang di Makassar. Jangan berpangku tangan, kerja keras harus lebih dari yang fight itu. Kalau fight itu 2 pasangan, 4 pasangan misalnya 40 persen bisa menang. Kalau lawannya hantu harus diatas 51 persen,” tegasnya.
Ia berpesan, pasangan yang diusung PDIP harus kerja keras. Siapapun yang bergabung ke PDIP, kata Mindo memiliki satu tujuan untuk bersama merapatkan barisan menentang kemiskinan.
“Jadi kita kalau memenangkan paslon itu satu kesatuan dengan tujuan PDIP menentang kemiskinan,” tandasnya.
Menentang kemiskinan tersebut, dalam mars PDIP sudah ditegaskan akan berhasil jika bersama rakyat dan berjuang. Disampaikan Mindo lagi, Indonesia Raya yang besar dan menjadi tujuan PDIP.
Selain itu, PDIP harus memenangkan paslon yang diusungnya dengan cara bermartabat dan tidak mencuri suara. Sehingga, harapan untuk menentang kemiskinan akan berjalan baik dan tidak pecah.
“Kalau mencuri suara itu menentang kemiskinan akan pecah karena tidak merapatkan barisan. Karena meninggalkan rakyat, sementara memenangkannya harus bersama rakyat,” bebernya.
Pesan Mindo lagi, tim keluarga yang dibentuk paslon dukungan PDIP pasti tidak lebih banyak dan lebih besar dari tim keluarga PDIP. Paslon dan strukturan partai maupun tim kerja yang ditetapkan partai, didorongnya harus bekerjasama.
“Paslon harus bersama tim partai. Harga diri PDIP tidak perlu kasih uang, tapi singgung harga diri sudah buat fight, itu ciri khas PDIP dibandingkan partai lain. Makanya saksi-saksi itu yang akan dibina Badan Saksi Partai Nasional (BSPN) PDIP yang akan menata. Cuma PDIP yang miliki BSPN dari tingkat pusat sampai ke desa,” pungkasnya. (**)