Sosialisasi Partisipatif Pemula, Politik Uang Rusak Negara

Photo 6176891484456992312 y teraskaltara. Id
Sosialisasi partisipatif kepada Siswa/Siswi SMAN 2 Tana Tidung di Kecamatan Tana Lia, dengan tema Pemilih Pemula Tolak Politik Uang pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024, Kamis (8/8/2024).

TANA TIDUNG, TerasKaltara.id – Bawaslu Kabupaten Tana Tidung melaksanakan kegiatan sosialisasi partisipatif kepada Siswa/Siswi SMAN 2 Tana Tidung di Kecamatan Tana Lia, dengan tema Pemilih Pemula Tolak Politik Uang pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024, Kamis (8/8/2024).

“Dampak politik uang akan merugikan kita. Mulai dari kepemimpinan, pembangunan, kualitas pemimpin hingga merusak nilai demokrasi kita. Politik uang juga merusak negara bahkan muncul ketidakpercayaan kepemimpinan. Jadi praktik politik uang mesti menjadi musuh bersama,” ujar Ketua Bawaslu Kabupaten Tana Tidung dalam Sambutan Pembukaan Sosialisasi Partisipatif.

Ia mengungkapkan dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Kepada Pemilih Pemula, modus dan praktik politik uang terus berkembang seiring perkembangan zaman. Bahkan kini menjadi stigma bahwa setiap Caleg atau calon kepala daerah harus memiliki kekuatan finansial untuk mendukungnya maju.

“Orang kini menganggap politik uang atau memberikan uang itu hal biasa, bahkan sudah membudaya, padahal itu bukan budaya kita. Inilah yang merusak nilai-nilai demokrasi sebenarnya,” katanya.

“Jadi, politik uang itu bukan hanya uang yang diberikan. Tapi ada pula bantuan-bantuan lainnya yang dilarang dalam proses pemilihan. Bahkan ada juga yang memanfaatkan dompet digital, aplikasi Dana, Ovo dan semacamnya,” imbuhnya.

Ardiansyah berharap, melalui sosialisasi ini ada gerakan masif dari kalangan anak muda untuk ikut berperan bahwa politik uang, politik identitas. Seingga penyebaran berita hoaks yang dapat merusak tatanan demokrasi harus ditolak, ditangkal serta diperangi bersama.

“Bawaslu Kabupaten Tana Tidung akan terus melakukan edukasi. Menyampaikan informasi terkait hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam setiap proses tahapan pesta demokrasi. Saya tegaskan mari bersama-sama menolak segala bentuk praktik politik uang, politik identitas hingga penyebaran hoaks,” tutupnya. (*)

Pos terkait