TARAKAN, TerasKaltara.id – Tahun ini, Pemerintah Kota Tarakan menganggarkan Rp11 miliar lebih untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah jalan protokol. Dari jumlah yang sangat besar ini, bisa dihemat Rp3 miliar lebih setelah dilakukan negosiasi dinas teknis dengan kontraktor pemenang tender.
Ketua Komisi III DPRD Tarakan, Muhammad Hanafia menuturkan harga yang dianggarkan sesuai angka di e-Katalog bisa lebih rendah. Sehingga anggaran belanja bisa dihemat tidak sampai Rp10 miliar.
“Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah khususnya dinas teknis, karena bisa melakukan negoisasi hingga penghematan diselisih harga lampu. Itu kami ketahui dari hasil rapat dengar pendapat Komisi III dengan Dinas Perhubungan (Dishub) selaku dinas teknis di program PJU,” katanya, belum lama ini.
Ia berharap dengan anggaran yang bisa dihemat, tetapi pemkot Tarakan tetap konsisten dalam programnya kedepan. Terutama untuk memperhatikan kondisi PJU, perawatan atau pemasangan titik baru demi keamanan masyarakat berlalu lintas dan kenyamanan untuk warga yang membutuhkan penerangan jalan.
PJU ini juga, kata dia menjadi tugas rumah untuk Pemkot Tarakan agar tetap konsisten.
“Kalau tahun ini pengadaan untuk bola lampu hampir selesai, pun kalau ada mungkin tidak banyak. Kan tinggal 3 sampai 4 tahun kebelakang yang menjadi perhatian. Di tahun ini memang anggaran terbesar untuk pengadaan bola lampu,” ungkapnya.
Kedepannya masih harus memperhatikan jaringan khusus PJU. Salah satu keluhan dari Dishub, masih ada beberapa titik yang sudah diganti bola lampunya tapi masih kurang maksimal penerangannya. Alasannya jaringan yang terpasang di PJU kurang baik dan diantaranya ada yang error.
Hal ini harus diperhatikan, setiap jaringan untuk PJU harus dilakukan peremajaan kabel, aksesoris seperti MCB, MKWH yang sudah harus diganti jika sudah berusia cukup lama.
“Kan apakah perlu diganti atau diperbaiki. Maka pemerintah kedepan masih ada tugas rumah. Kalau dari anggaran tahun ini belum selesai, jadi kedepannya saya berharap pemerintah masih konsisten memperbaiki semua bola lampu dan jaringan PJU. Harus diberikan anggaran juga supaya bisa berfungsi dengan baik,” tandasnya.
Selain itu, masih ada beberapa daerah yang perlu penanganan cepat untuk pemasangan PJU. Salah satunya di kawasan pesisir yang sampai saat ini masih banyak yang belum ada PJU. Namun, diakuinya di Tarakan masih ada ruas jalan yang terbagi kewenangannya. Sepertk jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kota.
“Nah, pastinya Pemkot Tarakan melalui APBD nya mengutamakan PJU yang ada di badan jalan milik Pemkot Tarakan. Sama juta seperti di kawasan perumahan warga, ada aset pemerintah kota yang belum tersentuh. Bisa dianggarkan selama program terus berjalan dan PJU bertambah untuk perkembangan kota,” pungkasnya.
Selain PJU, sebenarnya lampu dari rumah warga di kawasan pemukiman juga membantu penerangan jalan.
“Ada juga di pemakaman kalau masih kurang ya ditambah. Kemudian titik objek wisata harus jadi perhatian khusus Pemkot Tarakan,” tuntasnya. (*/saf)