TARAKAN, TerasKaltara.id – Kesiapan Ibnu Saud maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tarakan sudah hampir rampung. Setelah memastikan dukungan Partai Gerindra, ia saat ini sedang mempersiapkan figur calon pendampingnya.
Pria yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kaltara ini mengatakan, pihaknya tidak sendiri bersiap untuk maju, melainkan ada tim yang bekerja. Nama siapa yang bakal berpasangan dengannya juga terus digodok hingga saat ini.
“Faktor elektoral itu lebih dominan, kemudian biasanya soal chemistry. Tapi, saya orangnya easy going, easy chatting dan mudah saja berbicara dan cocok dengan siapapun,” ujarnya, Selasa (9/7/2024).
Siapapun calon pendampingnya nanti, ia mempertimbangkan secara kualitatif harus mengetahui kondisi terkini pemerintahan dan punya pengetahuan yang luas, terutama kebijakan publik. Sehingga, saat berbicara tentang akselerasi pertumbuhan ekonomi harus paham dengan jawaban yang akan disampaikan.
Kemudian karakter orang, dari sisi akhlak menjadi nilai yang tinggi untuk menentukan calon wakilnya nanti. Saat ini ada beberapa nama yang sudah masuk, ada dari profesional, akademisi dan birokrat.
“Saya tidak sependapat uang adalah segalanya. Urutannya itu kalau sudah baik semua, baru bicara soal logistik. Misalnya, uangnya banyak tapi kurang baik seperti ngomong tidak jelas. Makanya saya masih dalam proses penjaringan,” tandasnya.
Disinggung soal kemungkinan besarnya akan bersama Mariyam nantinya, Mantan Anggota DPRD Provinsi Kaltara ini tidak membantah kedekatan keduanya. Bahkan, ia mengakui Mariyam merupakan figur yang potensial.
“Sulit saya komentari satu persatu, ada juga Umi Suhartini yang belakangan ini baru muncul tapi sudah eksis. Nama yang muncul ini kan karena dipanggung jadi kena sorot lampu, spot light. Tapi, ada orang yang tidak diatas panggung dan tidak kena lampu sorot media,” bebernya.
Berbeda dengan Ahmad Usman, diakuinya meski ada kedekatan pribadi, namun tidak pernah membahas soal kemungkinan maju berpasangan. Ahmad Usman sampai saat ini masih menyebutkan diri maju sebagai bakal calon wali kota.
“Sering berhubungan (dengan Ahmad Usman) tapi tidak ada pembahasan antar tim. Kan jadi seperti merendahkan orang, karena beliau mau maju menjadi calon wali kota. Intinya semua nama yang keluar itu orang top di Kaltara. itu juga yang menjadi kita pusing, karena semua bagus dan banyak yang harus dijaga,” tuturnya.
“Kita berupaya ikhtiar menarik benang, tapi yang lain tidak berhambur. Tapi, memang selembut apapun pasti akan ada yang tidak puas. Kami mau menghindari ada dampak atau kerusakan yang timbul karena sebuah keputusan. Tapi harus mengambil keputusan, karena akan diputuskan di Rapimnas Partai Gerindra bulan Juli ini,” tegasnya lagi. (*/saf)