ORI Kaltara Dorong Sinergi Semua Pihak Atasi Permasalahan Listrik di Tarakan

Img 20240813 wa0069 teraskaltara. Id
Pertemuan ORI Kaltara bersama Pemkot Tarakan dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Kalimantan Utara membahas masalah pelayanan listrik di Tarakan.

TARAKAN, TerasKaltara.id – Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Maria Ulfa mengapresiasi atas langkah responsif PLN dalam melayani pengaduan terkait dengan layanan kelistrikan.

Diketahui, PLN telah melakukan penambahan mesin pembangkit non gas dengan kapasitas 10 megawatt yang telah beroperasi sejak 12 Juni 2024 lalu.

“PLN sebagai penyelenggara layanan publik tidak bisa bekerja sendiri, tidak bisa berdiri sendiri. Sehingga perlu sinergitas antar instansi dan komitmen bersama agar masing-masing memiliki tanggung jawab sebagai bentuk layanan publik kepada masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, kritik dan masukan diharapkan menjadi evaluasi untuk perbaikan dan peningkatan layanan publik kepada masyarakat.

“PLN juga bisa menyebar luaskan dokumentasi pekerjaan pemeliharaan agar upaya-upaya yg dilakukan terkait layanan PLN bisa tersampaikan dengan jelas kepada masyarakat sebagai bentuk layanan publik,” tambahnya.

Senada dengan hal itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Tarakan Ajat Jatnika juga mengatakan, di zaman yang serba sudah terbuka ini, PLN sudah sangat terbuka dalam memberikan layanan kelistrikan.

“Pemerintah Kota Tarakan mengucapkan terima kasih kepada PLN atas layanan dan upaya- upaya terbaik dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Pemerintah kota selalu mendukung langkah-langkah perbaikan yang dilakukan PLN,” ungkapnya.

Ditambahkan, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Kalimantan Utara (UP3 Kaltara) Arief Prastantyo mengatakan pihaknya berkomitmen memastikan pemenuhan kebutuhan listrik di Tarakan.

“Sebagai upaya jangka pendek dalam membackup pasokan kelistrikan dari pembangkit gas yang saat ini sedang mengalami penurunan supply gas, kami saat ini telah menambah dan mengoperasikan pembangkit non gas berkapasitas 10 MW,” ungkap Arief.

Selain itu, sebagai rencana jangka menengah dan jangka panjang, pihaknya tengah menyiapkan kerjasama penyediaan gas dalam bentuk Liquified Natural Gas (LNG) atau Gas Alam Cair.

“Ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepastian pasokan gas yang tersimpan dalam fasilitas tangki penyimpanan gas di pembangkit,” tambah Arief. (**/saf)

Pos terkait