TARAKAN, TerasKaltara.id – Pengawasan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Dapil 1 Tarakan Tengah, dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sama seperti pengawasan pada Pemilu yang lainnya. Termasuk pengawasan melekat mengenai logistik.
Hal ini disampaikan Ketua Bawaslu Tarakan, Riswanto saat meninjau langsung pendistribusian logistik dari gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tarakan ke setiap Kelurahan yang melaksanakan PSU di Tarakan Tengah, Jumat (12/7/2024).
“Nanti Pengawas Kelurahan Desa (PKD) kan kami panggil untuk ikut ke Kelurahan masing-masing. Nanti pada saat pendistribusian ke TPS juga sama. Kan sudah lengkap semua 194 TPS untuk Kecamatan Tarakan Tengah. Pokoknya pengawasan melekat, apalagi logistik itu agak rawan,” terangnya.
Ia tambahkan, PKD akan selalui standby meski tidak 24 jam untuk memastikan kondisi PKD tetap fit hingga selesai pelaksanaan PSU. Namun dipastikan kepolisian juga sudah standby menjaga keamanan 24 jam.
Pengawasan yang tinggal sehari menjelang pelaksanaan PSU ini kata dia, hal yang diantisipasi juga terkait politik uang. Pihaknya juga melakukan pengawasan yang sama seperti pada Pileg 14 Februari lalu.
“Memaksimalkan kerja pengawasan, patroli bekerjasama dengan kepolisian dan pihak Satpol PP maupun lembaga lain. Sejak tadi malam pengawasan juga sudah dilakukan dan nanti malam puncaknya kami maksimalkan,” tandasnya.
Mulai dari Panwascam dan PKD akan melakukan pengawasan di semua kelurahan.
“Ada tim sendiri, tapi sejauh ini belum ada temuan sebenarnya. Susah pembuktiannya kalau masalah politik uang ini. Tapi isunya kan sudah juga pembuktiannya. Harus ada bukti,” tegasnya.
Berbicara politik uang ini, menurutnya bukan sesuatu hal yang mudah dibuktikan. Dari semua pelanggaran pemilu, politik uang yang paling susah pembuktiannya.
“Kalau imbauan terus kami lakukan. Surat kami sampaikan ke seluruh perusahaan agar sama-sama mengawal PSU supaya bersih tanpa ada embel-embel kamu dikasih duit baru pergi. Ini yang diuji dulu,” ucapnya. (*/saf)