Sasar Keramaian, KPU Tarakan Sosialisasikan Tahapan Pilkada dan PSU di Pasar Beringin

Img 20240704 wa0034 teraskaltara. Id
Antusias masyarakat bersama Si Mastan, dalam sosialisasi pelaksanaan Pilkada dan PSU di Tarakan di Pasar Beringin, Kamis (4/7/2024).

TARAKAN, TerasKaltara.id – Tidak hanya sosialisasi di dalam ruangan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tarakan melakukan sosialisasi kepada masyarakat Tarakan di Pasar Beringin, Kamis (4/7/2024).

Mempertimbangkan keramaian pasar yang setiap Senin dan Kamis disebut Pasar Dayak ini, KPU menyampaikan sejumlah informasi terkait Pilkada di Tarakan.

Komisioner KPU Tarakan, Hendry menuturkan ada beberapa kegiatan sosialisasi yang dilakukan. Namun permintaan masyarakat, KPU turun ke lokasi keramaian untuk menjangkau semua kalangan.

“Sebelumnya juga masuk segmen kita untuk sosialisasi di pasar yang ada di Tarakan. Insya Allah kalau waktunya cukup, kita juga akan menyasar pasar yang lain dengan melihat waktu saat kondisi keramaian,” ujarnya.

Sama halnya Pasar Beringin yang kerap ramai di Senin dan Kamis setiap pekannya. Sehingga dipilihlah antara dua hari tersebut untuk dilakukan sosialisasi.

Penyampaian sosialisasi juga menyesuaikan daerahnya. Pasar Beringin yang berada di Tarakan Tengah, selain terkait Pilkada Tarakan turut disampaikan sosialisasi terkait pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akam dilaksanakan di Dapil 1 Tarakan Tengah pada 13 Juli mendatang.

“Tidak hanya tanggal Pilkada, untuk tanggal PSU juga kami sosialisasikan. Kemudian Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur maupun Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada 27 November nanti,” terangnya.

Dari pantauan sosialisasi di lapangN ini, komunikasi dengan warga berjalan baik. Ada banyak warga yang mengetahui pelaksanaan PSU Pileg dan Pilkada.

Selain itu, keterlibatan calon legislatif Dapil 1 Tarakan Tengah yang akan mengikuti PSU juga turut serta menyampaikan adanya PSU dengan meminta masyarakat memilihny kembali.

“Pasti ya informasi itu sampai ke masyarakat juga, sembari kami sudah melaksanakan sosialisasi di 5 Kelurahan dengan mengundang tokoh masyarakat dan Ketua RT,” tandasnya.

Selain itu, pihaknya turut menyampaikan agar sampaikan agar masyarakat tidak golput. Harapannya partisipasi masyarakat yang tinggi mencapai 75 persen keatas pada Pileg 14 Februari lalu, juga kembali tinggi pada November nanti.

“Mudahan semangat Pemilu kemarin masih di tahun yang sana, mudahan tertular juga di Pemilu nanti. Minimal partisipasi sama 75 persen atau bahkan lebih tinggi,” harapnya.

Meski diakuinya, tren partisipasi pada Pilkada mengalami penurunan dibandingkan Pileg, di tahun ini akan sama bahkan meningkat.

“Kalau sebelumnya kan Pilkada dan Pileg jaraknya jauh, sampai beda tahun. Tahun ini ibaratnya masih segar di ingatan dan tahapannya juga beririsan,” ungkapnya.

Salah satu penilaian perbedaan partisipasi, biasanya melihat moment Pileg yang pesertanya warga lokal dan sudah dikenal calon pemilihnya. Sedangkan Pilkada hanya memilih beberapa pasang dan ada yang tidak dekat ke masyarakat.

“Urusan menang atau kalah itu kan nanti. Tapi masyarakat tahu kalau orang yang dikenalnya jadi peserta di Pileg itu. Beda dengan Pilkada, pesertanya beberapa orang dan yang dikenal timnya saja,” tuturnya. (saf)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *