TARAKAN, Teraskaltara.id – Video memperlihatkan puluhan penumpang kapal di Pelabuhan Malundung Tarakan, terlibat keributan dan saling dorong dengan petugas kapal, viral di media sosial. Keributan tersebut diduga terjadi karena adanya penumpang yang memaksa masuk ke kapal penumpang, Selasa (11/4/2023).
General Manager Pelindo Regional Tarakan, Rio Dwi Santoso saat dikonfirmasi awak media membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, keributan tersebut terjadi lantaran petugas menghalau penumpang yang tidak memiliki tiket memaksa masuk ke atas kapal.
“Kejadiannya sekira pukul 21.00 Wita, ini penumpang yang tidak punya tiket. Infonya penumpang ini sudah beli tiket tapi lewat calo, ya kita walaupun dia beli tiket pakai calo atau apapun itu prosedur nya tetap yang memiliki tiket yang bisa masuk ke kapal,” ucapnya (12/4/2023).
Ia menambahkan, terdapat sekitar 20 penumpang tujuan Toli-toli yang tidak memiliki tiket. Diketahui puluhan penumpang tersebut sebelumnya telah membeli tiket dari seorang calo namun saat keberangkatan orang tersebut tak mampu menunjukan tiket tujuan Tolitoli tersebut.
“Kita gak bisa juga tanya-tanya calonya, kita bukan penyidik. Soalnya ada juga petugas dari petugas Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) juga,” ujar Rio.
20 penumpang tersebut, lanjut Rio, bukanlah warga asli Tarakan, melainkan dari wilayah luar yang sengaja ke Tarakan untuk berangkat ke Tolitoli. Atas kejadian tersebut penumpang harus menunggu jadwal keberangkatan kapal dengan tujuan yang sama pada keesokan harinya.
“Sudah kasih tempat bermalam di terminal, jadi tinggal nunggu keberangkatan besok,” tuturnya.
Pihaknya pun tak mengetahui pasti berapa kerugian yang ditanggung penumpang tersebut. Namun jika diperkirakan harga satu tiket keberangkatan ke Tolitoli sekitar Rp 50 ribu.
Rio mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai orang yang menawarkan jasa penjualan tiket terkecuali penjual tersebut memiliki legitimasi yang jelas dari jasa usahanya.
“Informasi soal tiket resmi juga telah kita beritahukan lewat sosial media kami. Apalagi semua penumpang ini juga jauh bukan warga Tarakan. Ya agar masyarakat dapat bisa bijak lah dalam membeli tiket juga jangan menggunakan jasa calo,” ujarnya lagi. (ryf)