TANJUNG SELOR, Teraskaltara.id – Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas insiden yang menyebabkan sejumlah mahasiswa mengalami luka bakar saat unjuk rasa di Tanjung Selor.
Hal itu disampaikan saat menjenguk para korban di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Jumat (18/07/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Hary didampingi sejumlah pejabat utama (PJU) Polda Kaltara. Mereka datang untuk melihat langsung kondisi mahasiswa yang menjadi korban saat aksi yang diwarnai pembakaran ban.
“Kami sangat prihatin atas insiden ini. Saya, mewakili jajaran Polda Kaltara, menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya,” kata Hary.
Menurut dia, para korban langsung mendapatkan penanganan medis cepat sejak insiden terjadi. Hingga kini, kepolisian terus memantau secara intensif kondisi kesehatan seluruh korban yang masih dalam perawatan.
“Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral, seluruh biaya pengobatan akan kami tanggung sepenuhnya. Ini bentuk komitmen kami terhadap keselamatan masyarakat, khususnya adik-adik mahasiswa,” ungkapnya.
Hary menekankan bahwa Polda Kaltara tidak memiliki sedikit pun niat untuk melakukan tindakan represif terhadap massa aksi. Ia menyebut, kejadian tersebut murni sebagai insiden yang tidak diinginkan dan sedang ditangani secara serius.
“Tidak ada upaya represif dari aparat. Kami sangat menghormati kebebasan berpendapat dan penyampaian aspirasi secara damai. Namun, insiden ini harus kami selidiki agar terang dan jelas,” tegasnya.
Saat ini, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kaltara tengah melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti kejadian. Proses ini diharapkan dapat memastikan akuntabilitas dan mencegah kejadian serupa terulang.
“Kami mengedepankan transparansi. Bila ditemukan adanya unsur kelalaian atau prosedur yang dilanggar, tentu akan ada pertanggungjawaban sesuai ketentuan,” pungkasnya.