Malinau, Teraskaltara.id – Kelangkaan semen di Kabupaten Malinau dalam beberapa minggu terakhir dikeluhkan oleh para kontraktor lokal. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah pekerjaan konstruksi menjadi terhambat,Selasa (09/12/24).
Ada dugaan bahwa terjadi persaingan usaha yang tidak sehat, di mana stok semen yang tiba di Malinau hanya dikuasai oleh beberapa pengusaha besar. Bahkan, stok tersebut sudah dibayar terlebih dahulu, sehingga pihak lain kesulitan mendapatkan pasokan.
Menanggapi situasi ini, Ketua Kadin Kaltara, Kilit Laing, menyatakan bahwa kelangkaan semen sering kali terjadi menjelang akhir tahun karena banyaknya proyek yang berjalan secara serentak.
“Hal seperti ini sering terjadi setiap akhir tahun, karena kebutuhan semen melonjak tajam. Saya akan mengonfirmasi langsung kepada distributor yang ada di Malinau untuk mencari tahu kendalanya. Kita ketahui ada dua distributor semen di sini. Saya mengimbau agar para distributor dapat menyiapkan stok dalam jumlah besar sehingga semua pekerjaan bisa berjalan lancar,” ujar Kilit Laing.
Sementara itu, salah satu distributor semen di Malinau, Leo’ Saat memberikan klarifikasi terkait kelangkaan ini. Menurutnya, masalah utama disebabkan oleh antrean panjang bongkar muat di pelabuhan.
“Ini bukan masalah pembayaran, Pak, tapi lebih ke keterlambatan bongkar muat di pelabuhan. Kapal saya tiba minggu lalu, namun hingga sekarang masih antre untuk bongkar. Kalau dari saya, prinsipnya siapa yang bayar langsung, maka dia akan ikut antrean. Kalaupun sampai kehabisan, nanti dana bisa dikembalikan,” ungkap Leo.
Ia juga membantah adanya prioritas bagi pembeli tertentu. Menurutnya, kondisi ini terjadi akibat lonjakan permintaan menjelang akhir tahun dan keterbatasan infrastruktur di pelabuhan.
“Kelangkaan ini terjadi karena banyak faktor, terutama antrean bongkar muat kapal dan lonjakan kebutuhan di akhir tahun. Kami berharap ke depannya, pelabuhan bisa diperbesar dan tenaga bongkar muat (TKBM) bisa bekerja lebih baik ,” tambahnya.(tmk1)