TERASKALTARA.ID, MALINAU – Paguyuban Kerukunan Keluarga Sulawesi Tengah (KK Sulteng) Kabupaten Malinau terus mematangkan persiapan menjelang Festival IRAU ke-11 Tahun 2025.
Latihan rutin yang dimulai sejak sebulan lalu tetap berjalan, bahkan di tengah musim hujan, demi menampilkan kesenian terbaik pada ajang budaya terbesar di Bumi Intimung tersebut.
Wakil Ketua KK Sulteng Malinau, Wawan Alfatian, menegaskan komitmen penuh anggotanya.
“Kami mendukung secara maksimal pagelaran Festival IRAU ke-11. Semua persiapan, mulai dari tarian, vokal grup, hingga kuliner, sudah kami rencanakan dan latih sejak awal,” ujarnya, Senin (23/9).
Tarian Pamonte: Simbol Syukur dan Kebersamaan
Sebanyak 12 penari perempuan muda disiapkan membawakan Tari Pamonte, tarian khas Sulawesi Tengah yang sarat filosofi. Tarian ini menceritakan tradisi menanam dan menuai padi sebagai perintah raja, sekaligus penghormatan terhadap budaya bertani masyarakat Kaili di Parigi, Donggala.
Gerakan lembut namun bertenaga menggambarkan proses menanam hingga panen, diiringi syair dan musik tradisional. Penari mengenakan kebaya, sarung kain, kerudung, dan caping kerucut khas petani, yang bukan hanya indah, tetapi juga melambangkan peran penting perempuan dalam kehidupan agraris.
Selain Tari Pamonte, paguyuban juga menyiapkan Tari Dero, tarian yang mirip dengan Tari Semajau di Malinau. Tarian ini melibatkan gerakan massal dan kebersamaan yang menjadi daya tarik tersendiri.
Vokal Grup dan Kuliner Khas
Di sisi musik, kelompok ibu-ibu KK Sulteng Malinau berlatih vokal grup untuk menyanyikan lagu-lagu daerah Kaili.
“Anak-anak semangat berlatih menari, ibu-ibu giat berlatih vokal. Semua antusias, bahkan saat musim hujan,” kata Wawan.
Paguyuban juga menyiapkan miniatur rumah adat Sulawesi Tengah dan berbagai hidangan khas seperti Kaledo, Lalampa dan makanan khas daerah Sulteng lainnya yang akan disajikan untuk pengunjung festival.
Soliditas Anggota Paguyuban
Dengan sekitar 700 anggota di Malinau, biaya latihan dan persiapan sementara ditanggung secara gotong-royong. Wawan menilai kekompakan kali ini terasa istimewa.
“Selama saya mengikuti organisasi ini, baru kali ini terasa semua anggota benar-benar kompak dan bersatu,” tuturnya.
Tak hanya di Malinau, pengurus juga berkoordinasi dengan anggota KK Sulteng di kabupaten lain seperti di wilayah Sebuku, Kabupaten Nunukan untuk memperluas partisipasi.
“Kami memastikan KK Sulteng Malinau siap menampilkan yang terbaik. Ini momentum untuk memperkenalkan kekayaan budaya Sulawesi Tengah kepada masyarakat luas,” pungkas Wawan.
Festival IRAU ke-11 Malinau dijadwalkan digelar awal Oktober 2025 dan menjadi ajang pertemuan ragam budaya Nusantara.
Dengan persiapan matang, KK Sulteng optimistis mampu memukau pengunjung melalui seni, musik, dan kuliner khas Sulawesi Tengah.