Ketua Umum JMSI Kagumi Keindahan Raja Ampat, Pesan Pembangunan Berbasis Kelestarian

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Dr. Teguh Santosa.
Ketua Umum JMSI, Dr. Teguh Santosa saat berkunjung ke Raja Ampat, Papua Barat Daya di sela menghadiri Pelantikan Pengurus Daerah (Pengda) JMSI Provinsi Papua Barat Daya periode 2025 - 2030.

TERASKALTARA.ID, WAISAI | PAPUA BARAT DAYA – Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Dr. Teguh Santosa MA, menyempatkan diri menikmati pesona alam Raja Ampat, Papua Barat Daya, di sela-sela pelantikan Pengurus Daerah JMSI Provinsi Papua Barat Daya periode 2025–2030.

Dalam kunjungannya ke Kampung Arborek, Teguh mengingatkan pentingnya pembangunan yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Didampingi Ketua OKK JMSI, Teguh berkunjung ke Kampung Arborek, Distrik Meosmansar, Kabupaten Raja Ampat. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan Raja Ampat, yang disebutnya sebagai “surga yang diturunkan ke bumi.”

“Kalau kita tahu bahwa Papua Barat Daya, khususnya Raja Ampat, seindah ini, dari dulu kita sudah ke sini. Agak terlambat sebetulnya, tapi tidak apa-apa. Kita senang bisa berkunjung ke Raja Ampat. Ini surga yang diturunkan ke bumi,” ujar Teguh.

Selain menikmati panorama alam, Teguh menitipkan pesan penting kepada masyarakat dan pemangku kebijakan agar pembangunan di Raja Ampat dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan ekosistem.

“Pesan saya, jaga kelestarian alam. Pembangunan harus mempertimbangkan aspek ekologi dan keberlanjutan ekosistem. Ini membutuhkan kerja keras kita semua. Bukan hanya pemerintah, tetapi masyarakat dan media juga harus menjadi mitra yang konstruktif,” tambahnya.

Kampung Arborek : Surga Tropis yang Terjaga

Kampung Arborek, desa wisata di Distrik Meosmansar, Kabupaten Raja Ampat, terkenal sebagai salah satu destinasi unggulan di Raja Ampat.

Nama Arborek berasal dari bahasa Biak yang berarti “duri”, merujuk pada kondisi wilayah sebelum dihuni para pelaut Biak yang dikenal sebagai “Viking Papua”.

Desa seluas sekitar 7 hektare ini dapat dijelajahi dalam 30 menit berjalan kaki. Meskipun kecil, keindahannya luar biasa : pasir putih bersih, air laut sebening kristal, dan rumah warga yang tertata rapi menciptakan suasana tropis yang menenangkan.

Arborek terkenal dengan pesona bawah lautnya yang alami. Snorkeling dan diving menjadi kegiatan favorit wisatawan, di mana pengunjung dapat menjumpai terumbu karang yang masih terjaga, penyu, dan ikan pari manta di habitat aslinya. Selain panorama laut, Tugu Injil Marthen Mambraku menjadi ikon desa dan spot foto populer bagi wisatawan.

Perjalanan menuju Arborek dimulai dari Sorong ke Waisai menggunakan speedboat selama 2–3 jam, dilanjutkan dengan perjalanan 1–2 jam ke desa. Wisatawan juga bisa menyewa kapal phinisi untuk pengalaman “liveaboard” sambil menikmati gugusan pulau Raja Ampat.

Setibanya di Arborek, pengunjung disuguhi hamparan pasir putih, laut biru jernih, dan langit cerah. Selain snorkeling, wisatawan dapat belajar menenun atau membuat kerajinan tangan khas desa. Menjelang sore, matahari terbenam di Arborek menghadirkan pemandangan magis, pantulan cahaya jingga di laut dengan latar pulau hijau yang sulit dilupakan.

Kunjungan Dr. Teguh Santosa ke Raja Ampat menegaskan pentingnya harmoni antara pariwisata, budaya, dan kelestarian alam.

Desa Arborek menjadi contoh bagaimana keindahan alam yang terjaga dapat dinikmati wisatawan, sekaligus memberi inspirasi pembangunan berkelanjutan bagi daerah perbatasan di Indonesia.(*)

Pos terkait