MALINAU, TerasKaltara.id – Sedikitnya sebanyak 1.300 mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 98 desa yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara). KKN ini merupakan Periode II Angkatan XX Tahun 2024.
Jumlah kelompok KKN terbanyak ada di Kabupaten Malinau, dengan kurang lebih sebanyak 30 kelompok. Khusus di Malinau Barat terdapat 14 mahasiwa dalam satu kelompok yang di tempatkan di Desa Tanjung Lapang yaitu kelompok 38.
Kepala Desa Tanjung Lapang, Yusia Yusuf menuturkan pihaknya merasa terbantu dengan adanya mahasiswa KKN di desanya.
“Kehadiran para mahasiswa ini di Tanjung Lapang, diharapkan dapat membantu dan meningkatkan pengetahuan, serta dapat mencerdaskan masyarakat,” ujarnya, Senin (1/7/2024).
Donny Alfrendy sebagai Ketua Kelompok 38 Program KKN UBT Angkatan XX Periode II Tahun Akademik 2023/2024, menjelaskan bahwa ada beberapa program yang menjadi fokus utama dari kelompoknya.
Ia mengungkapkan, hal pertama berkaitan penerangan jalan utama di lingkungan Desa Tanjung Lapang. Diketahui selama ini terdapat beberapa titik belum memiliki penerangan jalan.
“Kami akan lakukan dengan pembuatan Solar Light (penerangan lampu jalan menggunakan Solar Cell). Ini menjadi satu keunggulan yaitu pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), berupa penggunaan Solar Cell,” katanya.
Memanfaatkan sinar matahari untuk lampu jalan ini merupakan dukungan nyata mahasiswa UBT yang melakukan KKN terhadap program strategis nasional. Dengan tema Green Energy, source energy dari alam menggunakan tenaga air, sinar matahari dan angin, salah satunya sedang dibangun di Provinsi Kaltara khususnya di wilayah Malinau, yaitu PLTA Mentarang.
Hal kedua yang akan dilakukan, pembuatan Denah Desa (Map of Village) berupa papan reklame yang akan ditempatkan di pusat perbelanjaan masyarakat Tanjung Lapang.
“Dengan tujuan sebagai pusat informasi, agar mudah diketahui bagi tamu atau pihak luar yang berkunjung ke Desa Tanjung Lapang,” tuturnya.
Kemudian, rencana ketiga pihaknya akan melakukan peremajaan posko berupa perbaikan dibeberapa bagian dan pengecatan. Hal ini karena posko tersebut merupakan bangunan yang hampir setiap periode KKN dari UBT digunakan menjadi posko mahasiswa KKN.
Selain itu, posko ini juga merupakan fasilitas utama pelayanan publik, salah satunya kegiatan Posyandu.
“Alhamdulillah semua telah terealisasi. Sebagai salah satu wujud rasa syukur dan terima kasih kami kepada Pihak Desa Tanjung Lapang, telah memberikan dukungan sarana dan prasarana selama program KKN berjalan,” ungkapnya.
Donny juga mengungkapkan dari ketiga program tersebut, masih ada program kerja lain yang sedang kerjakan. Antara lain Program Nasional dari KLHK, yaitu Proklim dan Program Daerah yaitu Penanganan Stunting.
Selain itu ada juga program kerja individu mahasiswa, berdasarkan tema dari bidang keilmuan masing-masing. Kemudian program rutin seperti mengajar disekolah, bimbel di posko serta pelayanan dikantor desa, juga terlaksana dengan baik.
Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 38, Mohammad Wahyu Agang, juga turut menyampaikan apresiasinya atas program KKN yang sudah berjalana.
“Pelaksanaan program KKN ini merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat,” katanya.
Pihaknya mengakui 40 hari merupakan waktu yang tidak lama, namun ia berharap kedua belah pihak akan dapat terus bekerjasama setiap tahun. Mensukseskan agenda pembangunan dengan Pemerintah Daerah Malinau khususnya di Desa Tanjung Lapang.
Sehingga secara perlahan akan memberikan pengaruh bagi perkembangan Desa.
“Dari apa yang telah kami laksanakan mudah-mudahan memberikan arti dan manfaat secara luas. Bagi kami, langkah kecil merupakan cara terbaik untuk mencapai tujuan besar Tiny Steps, Massive Results,” pungkasnya. (*/saf)





