TARAKAN, TerasKaltara.id – Tim SAR akhirnya menghentikan pencarian korban ke 8, kasus kecelakaan Speedboat 200 PK Cinta Putri yang tenggelam pada 29 Januari lalu di hari ke 7, Selasa (4/2/2025). Sebelumnya, speedboat yang mengangkut 18 orang penumpang ini akan berangkat ke Seimanggaris dari Nunukan, namun kandas di perairan perairan Sei Ular tepatnya di Tinabasan, Kabupaten Nunukan, Kaltara.
Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril mengatakan Tim SAR gabungan telah melaksanakan pencarian korban terakhir dengan metode penyisiran secara visual di lokasi kejadian, dengan hasil nihil.
“Kami memutuskan Ops SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup. Serta unsur gabungan yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing,” katanya.
Korban terakhir yang belum ditemukan, Ahmad Rahmadanil (22) merupakan warga Jalan Yos Sudarso RT 01 Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan.
Unsur SAR yang terlibat, Rescue Pos SAR Nunukan, Rescue Kansar Tarakan, Kodim Nunukan, Lanal Nunukan, Posal Tinabasan, Koramil Nunukan, Polres Nunukan, Polsek Nunukan, Polairud Nunukan, Polsek Kawasan Pelabuhan Nunukan, PMI Nunukan, BPBD Nunukan dan pihak keluarga maupun warga sekitar.
Sementara itu, terkait kecelakaan tersebut, Polres Nunukan sudah menetapkan Irwansyah alias Wawan (22) yang merupakan motoris speedboat Cinta Putri 3 sebagai tersangka.Wawan dinilai lalai, sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan speedboat hingga memakan korban jiwa.
“Penetapan tersangka akibat kelalaian yang mengakibatkan adanya korban jiwa dari penumpangnya. motoris, dia harus bertanggungjawab atas keselamatan penumpangnya,” kata Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas melalui Kasi Humas Polres Nunukan Ipda Zaenal.
Untuk diketahui, speedboat Cinta Putri 3 berangkat dari pelabuhan tradisional Aji Putri menuju pelabuhan tradisional Sekitan Sei Menggaris dengan membawa 18 penumpang. Namun 10 menit berlayar, speedboat menghantam gelombang dan membuat lambung kapal pecah hingga terbagi dua.
Setelah terpecah, speedboat tidak langsung tenggelam. Sehingga penumpang masih bisa berupaya menggapainya untuk bisa ke atas speedboat yang sudah terbalik. Penumpang berupaya berenang untuk menggapai tali rumput laut.
“Begitu juga barang-barang yang terapung mereka gunakan sebagai pelampung. Kurang lebih satu jam mengapung dengan penumpang yang berpencar, datang speedboat dari Sebuku menuju Nunukan. Lalu melihat penumpang yang tengah terapung,” terangnya.
Empat orang penumpang, Aspar, Nakira, Jamal dan Udin dievakuasi lebih dulu dalam keadaan hidup melalui pelabuhan Jamaker. Kejadian itu langsung dilaporkan dan tim SAR gabungan pun langsung turun dan melakukan pencarian terhadap penumpang lainnya.
“Evakuasi kedua itu, ada enam orang yang selamat. Kemudian sisanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ungkapnya.
Identitas korban yang belum ditemukan:
Ahmad Rahmadanil/Ahmad (22), warga Jalan Yos Sudarso, kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan
Identitas Korban Meninggal
1. Massollerang (51), warga Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan
2. Gisman (61), warga Jalan Pong Tiku, Kelurahan Nunukan Tengah
3. Amin/ Acay (39), warga Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Nunukan Timur
4. Salinah (32), warga Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Nunukan Timur
5. Heri (45), warga Jalan Antasari, Kelurahan Selisun
6. Andi Arisal/ panjang (45), warga Gang Limau, Nunukan Selatan
7. Nurdin (42), warga Jalan Lumba-lumba, Nunukan Timur
Berikut identitas korban yang selamat:
1. Nakira (45) alamat Jalan manunggal Bahkti, Kelurahan Nunukan Timur
2. Irwansyah/wawan (23), alamat PLN Lama, Nunukan Barat
3. Jupri (50), warga Jalan Sungai Sembilan
4. Tommy, (36) Warga Jalan Tanjung, Nunukan Barat
5. Rudianto/Unding/Udin (35) Jalan lingkar, Kelurahan Selisun
6. Lamade/Made, (48) warga Jalan Hasanuddin, Kelurahan Selisun
7. Jamal (43) warga Jalan Pesantren Hidayatullah
8. Aspar (31) warga Jalan Tien suharto, Nunukan Timur
9. Lukman/Panjang warga Jalan Selisun
10. Arwan (29), warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan