TARAKAN, TerasKaltara.id – Kapal Motor (KM) Sinar Ayu muatan tabung gas elpiji 3 kg meledak di sekitar perairan Juata Laut, Tarakan pada Sabtu (30/9/2023) lalu. Salah satu saksi mata, Rudi mengatakan melihat kapal sudah dalam kondisi terbakar.
“Ada ledakan, pas saya lihat ternyata ada yang terbakar di laut. Informasinya itu kapal muatan tabung gas. Tapi tidak lama saya lihat apinya, terus padam. Saya juga lihatnya dari jauh,” ujarnya, ditemui Rabu (4/10/2023).
Menurut informasi media ini dari sumber lainnya, ada tiga orang anak buah kapal (ABK) yang mengalami luka bakar.
Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril saat dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui adanya kejadian kecelakaan laut tersebut. Ia bahkan baru mengetahui saat ditanyakan awak media.
“Saya malah baru dengar ini. Basarnas pasti turun (kalau dapat informasi), berkaitan nyawa manusia kami pasti membantu,” ujarnya.
Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona saat dikonfirmasi juga mengatakan belum mendapatkan informasi adanya kecelakaan kapal di wilayah hukumnya pada Sabtu malam.
“Coba tanya ke Polairud Polda, karena lokasinya di dekat sana,” katanya.
Sama halnya dengan Direktur Polairud Polda Kaltara, Kombes Pol Bambang Wiriawan saat dikonfirmasi sedang berada diluar kota, sementara Kasubdit Patroli Polairud Polda Kaltara, AKBP Suryanto juga mengatakan baru mendapatkan informasi lewat telepon.
“Cuma kami baru dapat informasi dari telepon juga hari ini. Tidak tahu juga kejadiannya, baru kejadiannya Sabtu malam ya, pas badai memang malam itu. Saya kebetulan baru sampai Jakarta ini, malah saya tidak monitor, baru dapat informasi tadi,” tuturnya.
Pemilik kapal, Samsuardi saat dikonfirmasi membenarkan kapal miliknya terbakar pada Sabtu lalu. Dikonfirmasi via telepon selulernya, Samsuardi mengatakan tidak mengetahui persis penyebab kapalnya terbakar.
“Saya tidak tahu (kronologis kejadian), saya ada di Sebatik. Anak-anak saja disana. Ini saya dirumah masih belum bisa bergerak. Anak buah saya saja tiga (orang) itu kasihan, tidak tahu bagaimana bisa pulih,” ungkapnya, Rabu (4/10/2023).
Ia pun masih belum mengetahui bagaimana kejadian terbakarnya kapal, pihaknya masih fokus pada penyembuhan anak buah kapalnya yang terluka. Salah satu ABK diketahui mengalami luka bakar hingga 80 persen.
“Saya fokus kesehatannya ini dulu. Sampai sekarang saya tidak berani minta (informasi) sama anak-anak kapal. Karena mereka juga sedang terluka ini, dirawat di Rumah Sakit Umum Tarakan. Tidak terpikir saya soal harta benda ini, keselamatan anak buah saya ini saya pikir. Masih linglung saya ini, belum bisa gerak. Masih trauma,” katanya lagi. (tk10)